Sosok Buya Hamka Ulama, Filsuf, dan Sastrawan Indonesia
PEMUKA RAKYAT - Ini adalah sebuah kisah tentang percakapan Buya Hamka dengan seseorang.
Suatu hari seorang lelaki menemui Buya Hamka. Kepada Buya pria itu dengan gemas dan menggebuh bercerita.
"Subhanallah Buya," ujarnya.
"Sungguh saya tidak menyangka ternyata di Mekkah itu ada Pelacur Buya. Kok bisa ya Buya?".
"Oyah", sahut Buya Hamka.
Kemudian Buya menjawab:
"Saya Baru saja kembali dari Amerika lanjut Buya Hamka. Dan Masyallah ternyata disana tidak ada Pelacur."
Kemudian Seoralng laki-laki itupun menyahut perkataan Buya.
"Ah, mana mungkin Buya, di Mekkah saja ada kok, pasti di Amerika jauh lebih banyak lagi," tanggap pemuda itu.
Buya Hamka pun memberikan jawaban yang membuat laki-laki itu tercengang.
"Anak muda kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari," tukas Buya dengan senyum.
Meski pergi ke Mekkah tetapi jika yang diburu oleh hati kita memang adalah hal-hal buruk, syaiton dari golongan Jin maupun manusia takkan kekurangan cara untuk membantu kita mendapatkannya.
Dan meski safarnya ke Los Angeles atau New York seenak, jika yang dicari adalah kebajikan makan segala kejelekan akan enggan dan bersembunyi.
Maka mari mengisi hati kita dengan prasangka baik, harapan baik, keinginan baik dan tekad untuk menjadi lebih baik sebab jika hati senantiasa berbuat baik Allah akan mempertemukanmu kita dengan hal-hal baik, orang-orang baik, tempat yang baik atau setidaknya peluang dan kesempatan berbuat baik.
Mari syukuri karena hidup adalah anugerah. Tutup Buya Hamka.
Demikian isi percakapan Ada Pelacur di Kota Mekkah.
Editor: Fredi A.