Pengembangan Inovasi, BBM Campur Minyak Sawit (Pixabay)
PEMUKA RAKYAT - Pengembangan terus dilakukan oleh pemerintah, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan minyak kelapa sawit.
Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) menyampaikan, penggunaan bahan bakar nabati jenis biodiesel dengan persentase 35% (B35) akan secara resmi diterapkan pada 1 Februari 2023.
Program tersebut sebanarnya sudah lama direncanakan sejak pada 2016 lalu, awal program ini berjalan hanya campuran 20% minyak kelapa sawit dengan 80% BBM solar yang menghasilkan (B20).
Namun, per Januari 2020 lalu, pemerintah terus mengembangkan program ini dengan menciptakan B30 artinya campuran 30% minyak kelapa sawit dengan 70% BBM berjenis solar.
Kementerian ESDM mengeluarkan surat edaran baru dalam Edaran Direktorat Jendral (EBTKE) Nomor: 10.E/EK.05/DJE/2022.
Baca Juga: Daftar Negara Pemberi Subsidi BBM Terbesar di Dunia
Dalam surat tersebut yang berisi pencampuran BBN jenis biodiesel sebesar 35% (B35) ke BBM jenis solar, akan berlaku mulai per 1 Februari 2023 mendatang.
Indonesia sendiri sangat bergantung pada impor minyak mentah untuk kebutuhan BBM dalam Negeri.
Akibat perang Rusia dengan Ukraina membuat harga energi dan komoditas lainya juga ikut naik.
Sebagai importir minyak, Indonesia juga terkenak dampak naiknya harga BBM dalam negeri.
Sehingga, pemerintah Indonesia membuat salah satu cara untuk mengurangi impor minyak mentah sendiri. Dengan membuat inovasi pengembangan biodiesel yang digunakan sebagai bahan baku alternatif BBM.
Baca Juga: Presiden Jokowi Terbitkan Perpu Pemilu: Jumlah Kursi DPR Bertambah
Editor: Zumrotun N.