 |
| Gadis Kretek Novel yang Diadaptasi Menjadi Series Netflix (Foto: Youtube/MetroTV) |
PEMUKA RAKYAT - Seiring perkembangan dunia perfileman, semakin banyak film yang diproduksi dengan corak yang berbeda-beda, hal itu dapat diklasifikasikan berdasarkan cerita, orientasi pembuatan, dan berdasarkan genre. Seperti halnya, Gadis Kretek merupakan judul novel karya Ratih Kumala yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2012.
Ratih Kumala merupakan penulis wanita asal Indonesia yang aktif menulis novel dan cerita pendek. Beberapa tulisannya pun berhasil meraih penghargaan bergengsi seperti Tabula Rasa (Juara 3 Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta, Grasindo, 2004), Bastian dan Jamur Ajaib (Kusala Sastra Khatulistiwa 2015, Gramedia Pustaka Utama) dan Gadis Kretek (Kusala Sastra Khatulistiwa 2012, Gramedia Pustaka Utama)
Akhir-akhir ini Gadis Kretek ramai menjadi perbincangan dikarenakan kisahnya yang berhasil diadapatasi oleh Netflix menjadi sebuah series. Gadis Kretek sendiri merupakan novel yang memiliki kisah yang kompleks dan menarik dengan adanya unsur-unsur seperti kisah percintaan, konflik sosial dan politik serta konflik keluarga yang dilatarbelakangi industri kretek dengan balutan budaya jawa yang kental serta menjadikan daerah-daerah di Jawa Tengah sebagai latar tampatnya.
Pada proses penulisan Gadis Kretek, Ratih Kumala melakukan riset yang memakan waktu yang cukup panjang dan dilakukan secara mendalam. Ratih Kumala melakukan riset ke berbagai pabrik kretek yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sebagaimana dikutip Pemuka-Rakyat (PR) dalam postingan video yang diunggah akun pribadi Ratih Kumala @gadiskretek pada 5 November 2023 “[Throwback] Recce dan riset Gadis Kretek saat saya, @fuzzyacut @ifa_isfansyah @baziska @penakut @a_ramadhantyo @agustiya.h @agusbejosantoso bertemu dengan Pak Topo, petani tembakau di Temanggung yang menjelaskan dengan mendetail dan tangan terbuka segala hal tentang mbako. Kami disuguhkan kopi yang ada hint mbako, karena ditanam di sebuah pohon tembakau,” tulis Ratih Kumala pada caption postingan instagramnya.
Baca Juga: Fakta yang Membuat Series Gadis Kretek Mendapat Tempat Spesial di Hati Para Penonton
Series Gadis Kretek yang diadaptasi oleh Netflix ini juga dibintangi oleh actor dan aktris ternama Indonesia. Ario Bayu berperan sebagai Soeraja, Dian Sastrowadoyo sebagai Dasiyah, Putri Marino sebagai Arum, Arya Saloka sebagai Lebas dan masih banyak lagi. Nama-nama besar yang menghiasi daftar peran series Gadis Kretek ini jugalah yang menjadi salah satu alasan Gadis Kretek ini diminati oleh para penonton.
Sebagaimana dikutip Pemuka-Rakyat (PR) dari video yang diunggah di kanal YouTube Metro TV pada 5 November 2023, Ario Bayu selaku aktor pemeran Soeraja menyampaikan bahwa inti cerita dari series yang diangkat dari novel Gadis Kretek ini menceritakan tentang sebuah kisah romantis yang dilatarbelakangi industri kretek serta tambahan unsur-unsur politik.
Dian Sastrowadoyo menambahkan "bahwa dari Gadis Kretek dirinya bisa mempelajari sejarah perkembangan kretek yang ada di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 30-an".
Sedangkan Putri Marino dan Arya Saloka menambahkan bahwa dalam proses pendalaman karakter masing-masing peran melakukan riset yang mendalam terkait karakter yang akan diperaninya pada series Gadis Kretek ini.
Selain itu, series Gadis Kretek ini pun berhasil menempatkan posisinya pada Busan International Fim Festival (BIFF) dimana para pemeran menghadiri festival tersebut yang diadakan di Busan, Korea Selatan. Busan International Fim Festival.
(BIFF) merupakan sebuah festival film internasional yang diadakan untuk memberikan apresiasi terhadap dunia perfilman dari berbagai Negara. Acara ini menampilkan berbagai karya-karya film dari sutradara Asia yang terkenal dan pada tahun ini Indonesia berhasil membawa 15 film dan series terbaik dalam program Renaissance of Indonesia Cinema.
Hal ini menandakan bahwa dunia perfilman Indonesia merupakan Industri yang patut diberikan apresiasi sebesar-besarnya dikarenakan berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.***
Editor: Fredi A.
