Simak Sejarah Kota Muntilan dalam Serial Gadis Kretek
PEMUKA RAKYAT - Nama Muntilan belakangan populer lantaran disebut sebagai latar tempat dalam serial Gadis Kretek yang tayang di Netflix.
Serial Gadis Kretek sendiri merupakan adaptasi dari novel yang ditulis oleh Ratih Kumala. Keluarga Ratih sendiri merupakan salah satu pemilik perusahaan rokok kretek di masa lalu di Muntilan, Jawa Tengah.
Bukan hanya cerita yang apik, bertabur pemain dan latar belakang cerita yang menjadi sorotan dalam serial Indonesia pertama yang ditayangkan di Netflix ini. Latar tempat juga menjadi perhatian para penonton.
Hal tersebut dikarenakan Ratih selaku penulis menyebutkan latar tempat dalam serial ini dengan inisial ‘Kota M’. Kemudian banyak orang yang penasaran dan mencari tahu mengenai kota satu ini.
Namun belakangan Ratih mengaku jika Kota M yang menjadi latar tempat dalam Gadis Kretek merupakan kota fiksi dengan inisial langsung dari kecamatan Muntilan. Berikut profil dan sejarah Kecamatan Muntilan serta fakta menariknya.
Sejarah Kecamatan Muntilan
Berada di Kabupaten Magelang, Kecamatan Muntilan memiliki sejarah yang cukup panjang untuk diceritakan. Banyak yang tak mengetahui tepatnya sejak kapan daerah ini muncul.
Namun berdasarkan pada ditemukannya sejumlah candi serta prasasti di daerah ini seperti candi Ngawen, Mendut, Candi Borobudur, Pawon dan beberapa candi lainnya di sebelum utara (Dukun, Sawangan), dapat menjadi bukti bahwa daerah Muntilan telah dihuni sejak akhir abad VIII atau pada masa pemerintahan Mataram Hindu.
Penemuan-penemuan candi tersebut tak hanya membuktikan keberadaan manusia yang menghuni daerah tersebut namun juga menjadi bukti dari kualitas daerah tersebut. Penemuan Candi tersebut membuktikan bahwa Muntilan menjadi salah satu wilayah yang dianggap penting dalam struktur kerajaan dengan nilai spiritual dan politik tinggi bagi para elite penguasa Hindu saat itu.
Baca Juga: Sejarah Kebaya Janggan, yang Dikenakan Dian Sastrowardoyo di Serial Gadis Kretek
Memiliki alam geografis yang berlimpah membuat wilayah Muntilan sebagai modal daerah tersebut menjadi Kosmologi teritorial sistem kekuasaan agraris raja-raja Jawa saat itu. Seperti yang diketahui Muntilan memang memiliki tanah yang subur karena dialiri oleh sejumlah sungai serta abu vulkanis dari gunung berapi. Karena membuat produktivitas pertanian daerah ini terbilang melimpah.
Kemudian Muntilan menjadi bagian dari Negara agung pada masa Kerajaan Mataram, Islam. Kehidupan di Muntilan terus berlanjut, namun pada tahun 1755 tepatnya setelah Perjanjian Giyanti, daerah kedu yang mencakup wilayah Muntilan diduga masuk ke dalam wilayah Negara agung Kesultanan Yogyakarta karena wilayahnya yang berdekatan dengan pusat kekuasaan Yogyakarta.
Kedekatan antara Muntilan dan Kesultanan Yogyakarta juga dapat dilihat dari adanya makam seorang bangsawan Kraton Yogyakarta di desa Gunung Pring yang kemudian bangsawan tersebut dijadikan sebagai tokoh penting oleh masyarakat sekitar.
Namun pada tahun 1812, Kesultanan Yogyakarta dan pemerintah Inggris terlibat kontrak politik sehingga membuat wilayah Kedu termasuk Muntilan akhirnya diserahkan pada pemerintah Inggris.
Baca Juga: Sinopsis dan 5 Alasan Film Budi Pekerti yang Wajib untuk Ditonton
Satu tahun setelahnya, pemerintah Inggris lalu menjadikan Muntilan sebagai bagian dari Kabupaten Magelang yang saat itu dipimpin oleh bupati pertama Raden Tumenggung Danuningrat I.
Kemudian Muntilan dijadikan daerah administratif setingkat distrik yang saat itu dipimpin oleh seorang wedana dan berkedudukan di Probolinggo. Namun pada tahun 1822, Probolinggo kemudian dijadikan sebagai kabupaten sendiri dengan dipimpin oleh seorang bupati yang berkedudukan di Muntilan.
Setelah perang Diponegoro berakhir, tepatnya pada tahun 1832, terjadi perubahan administrasi di mana Kabupaten Probolinggo dihapus dan diturunkan menjadi kawedanan atau distrik. Sedangkan Muntilan sendiri tetap menjadi ibukota distrik sekaligus penyedia lahan bagi penanaman tebu selama Cultuurstelsel di wilayah Yogyakarta.
Pada tanggal 1 Agustus 1901, Muntilan lalu dijadikan ibukota distrik atau kawedanan Muntilan menggantikan Probolinggo.
Baca Juga: Profil dan Biodata Wregas Bhanuteja: Sosok Penulis dan Sutradara Film Budi Pekerti
Fakta Menarik Seputar Kecamatan Muntilan
Kecamatan ini memiliki beberapa keunikan dibandingkan dengan daerah lainnya. Beberapa keunikan tersebut meliputi sebagai berikut.
- Muntilan dikelilingi oleh lima gunung. Letaknya persis di tengah-tengah deretan cincin gunung yakni Merapi, Merbabu, Andong-Telomoyo, Sumbing serta Pegunungan Menoreh.
- Muntilan jadi pusat perdagangan komoditas pertanian lokal dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari sepanjang jalan protokol utama yang membujur dari selatan ke utara di mana terdapat sekolah, perkantoran, bank, masjid, gereja, klenteng, bioskop dan lainnya.
- Muntilan dikenal memiliki kuliner legendaris yang lezat yaitu tape ketan.
- Di beberapa daerahnya seperti Prumpung dan Tejowarno, Muntilan menjadi sentra kerajinan pahat batu.
- Di Muntilan terkenal akaun kisah Romo Frans van Lith yang meskipun berasal dari Belanda, namun ia ikut membantu masyarakat Muntilan membangun daerahnya.
Itulah sejarah dan fakta menarik seputar Kecamatan Muntilan yang disebutkan sebagai “Kota M” dalam serial Gadis Kretek.***
Editor: Zumrotun N.