 |
| Logo Tim Santos (Foto: Pemuka-Rakyat.com) |
PEMUKA RAKYAT - Ketika Kita memandang ke belakang sejarah kemeriahan Santos FC, sedikit yang dapat memprediksi bahwa klub bola ini menghadapi sorotan negatif dengan degradasi yang tak terduga.
Bagaimana tidak, setelah 111 Tahun berdiri, klub yang pernah dihuni pemain-pemain terbaik dari Brasil resmi turun kasta untuk pertama kalinya. Beberapa pemain hebat pernah berseragam Santos, mulai dari Mendiang Pele sampai Neymar Jr.
Kabar terdegradasinya Santos begitu mengejutkan karena tim yang pernah dihuni Neymar ini sudah 8 kali meraih gelar juara Serie A Brasil dan hanya kalah dari Palmeiras yang meraih 12 gelar.
Prestasi Santos pada level Internasional juga tidak bisa dipandang remeh. Klub ini mencatatkan 3 kali menjadi Juara Copa Libertadores dan dua kali meraih Piala Interkontinental. Sepanjang Musim 2023, kiprahnya di kasta tertinggi Sepak Bola Brasil tidak bisa dikatakan baik.
Tim ini hanya berkutat di jurang degradasi dan sangat sulit untuk keluar. Mimpi buruk pada akhir musim menjadi kenyataan saat Santos mengakhiri musim terburuknya pada posisi 17 dengan mengoleksi 43 Point dari 38 Pertandingan.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Asia U23 2024: Indonesia berada di Grup A
Statistik musim ini, klub tersebut menelan 17 kali kekalahan, 11 kali menang dan 10 kali Imbang. Posisinya nyaris aman karena hanya bereslisih 1 point dari urutan 16 yakni Bahia. Santos harus segera berbenah, tantangan berat dipundak harus segera diubah secara perlahan.
Santos yang dahulu sejajar dengan Tim-tim Top Liga Brasil seperti Sao Paulo dan Flamengo yang belum pernah turun kasta, kini harus berpuas diri berkiprah pada Serie B Liga Brasil.
Maka dari itu, berikut Tim Pemuka Rakyat akan mengulas alasan utama klub Santos FC yang mengalami musim terburuknya di 2023:
Kemerosotan Prestasi di Lapangan
Santos, yang sebelumnya dikenal sebagai kekuatan dominan dalam kompetisi sepak bola Brasil, mengalami kemerosotan yang signifikan dalam performa mereka.
Pencapaian yang gemilang di masa lalu kini menjadi kenangan pahit, dengan hasil yang kurang memuaskan dan penampilan yang tidak konsisten di lapangan.
Baca Juga: Kasus Doping Paul Pogba, Dituntut Skors 4 Tahun
Krisis Manajemen dan Kepemimpinan
Santos juga diterpa dengan kriris manajemen serta pemimpin klub memiliki tanggung jawab atas terdegradasinya klub ini.
Berbagai macam konflik internal, pergantian pelatih yang tidak sesuai sampai arah pemilik klub semakin memperkeruh suasana ruang ganti santos. Hal tersebut bisa dilihat dari sistem permainan para pemain di dalam lapangan.
Masalah Keuangan
Masalah keuangan dan administratif turut menyumbang pada situasi sulit Santos. Utang yang meningkat, kesulitan dalam mengelola gaji pemain, dan masalah administratif lainnya telah menjadi beban berat yang sulit diatasi. Hal ini menciptakan ketidakpastian terkait masa depan keuangan dan stabilitas klub.
Reaksi dari Penggemar dan Stakeholder dalam Klub
Kemarahan dari suporter tidak bisa terbendung seusai kekalahan Santos pada laga pamungkas melawan Fortaleza di Kandang Sendiri. Santos takluk dengan skor 1-2 dan dilanjutkan para suporter membakar sejumlah mobil yang ada di Lapangan
Dengan berbagai macam kejadian tidak mengenakan tersebut, Stakeholder meliputi pemilik saham, sponsor mulai bergerak untuk mencari solusi agar mencegah kehancuran Santos lebih dalam lagi.
Baca Juga: Perjalanan Veda Seorang Pembalap Motor dari Kecil
Upaya Perubahan Tim Untuk Masa Depan Lebih Cerah
Meskipun berada dalam situasi sulit, Santos FC telah menunjukkan tekad untuk mengatasi permasalahan mereka.
Upaya perubahan manajerial, restrukturisasi keuangan, dan rencana jangka panjang untuk membangun kembali kejayaan klub sedang dalam proses. Harapan dan dukungan dari penggemar dan stakeholder diharapkan dapat menjadi dorongan bagi perubahan positif.
Seiring klub ini berjuang melalui masa sulit ini, satu-satunya yang dapat kita lakukan adalah menantikan bagaimana Santos FC akan menghadapi tantangan ini dan apakah mereka mampu bangkit kembali menuju kejayaan sepak bola yang mereka kenal.***
Editor: Fredi A.
