Film Exhuma Bergenre Thriller Misteri
PEMUKA RAKYAT - Exhuma, film bergenre thriller-misteri ini tengah ramai mengundang sorotan publik. Film asal Korea Selatan ini diketahui telah tembus delapan juta penonton di seluruh dunia.
Exhuma sendiri mengisahkan perjalanan misi dua orang dukun muda bernama Hwa Rim dan Bong Gil dalam membantu sebuah keluarga kaya raya yang diduga terkena kutukan.
Ayah dari keluarga itu kerap mengalami kejadian-kejadian yang tidak wajar, seperti mendengar teriakan seseorang setiap dirinya terlelap.
Tidak hanya bekerja sendiri, kedua dukun ini pun meminta seorang ahli fengshui ternama untuk menjalankan misi mereka.
Setelah menelaah dan mengamati lebih jauh, mereka pun mengambil kesimpulan bahwa kutukan yang dialami keluarga itu dibawa oleh leluhur mereka yang telah lama meninggal.
Baca juga: Sinopsis Poor Things yang Membawa Emma Stone Sabet Piala Oscar 2024
Mereka pun memutuskan untuk menggali kuburan sang leluhur yang kebetulan berada di sebuah tempat terpencil di Korea. Kuburan itulah satu-satunya yang berada di tempat terpencil tersebut.
Kejadian mistis dan mengerikan pun terjadi sesaat setelah mereka menggali kuburan sang leluhur.
Fakta menggemparkan pun terkuak ketika mereka mendapati sang leluhur dari keluarga kaya tersebut pernah mengkhianati rakyatnya untuk mengabdi pada Jepang.
Itulah sinopsis singkat dari film Exhuma. Dengan demikian, adakah kaitan sejarah Korea dan Jepang dengan plot dalam film?
Tim Pemuka Rakyat telah merangkum sejarah penjajahan Jepang di Korea. Yuk, simak faktanya berikut ini!
Baca juga: Sinopsis Drakor Queen of Tears: Ketegangan Pasangan Suami Istri Dikemas dalam Komedi
Sejarah Penjajahan Jepang di Semenanjung Korea
Penjajahan Jepang di Semenanjung Korea berlangsung dari tahun 1910 hingga akhir perang dunia dua di tahun 1945, tepatnya adalah masa ketika Semenanjung Korea berada di bawah kekuasaan kolonial Kekaisaran Jepang.
Kala itu, Korea Selatan dan Korea Utara masih menjadi satu wilayah yang kini dikenal dengan Semenanjung Korea.
Sebelum pendudukan Jepang di wilayah Semenanjung Korea, Jepang mencap masyarakat Korea sebagai orang yang tidak mampu membawa kemajuan (Henry, Todd, 2005: 647-648).
Dengan peradaban Jepang yang jauh lebih maju dibandingkan Korea di masa itu, pemerintah Kekaisaran Jepang pun mengambil paksa wilayah Semenanjung Korea dengan cara yang mengancam.
Pada masa itu, Jepang menguasai berbagai aspek masyarakat Korea, termasuk politik, ekonomi, budaya, dan pendidikan.
Baca juga: Sinopsis Marry My Husband, Balas Dendam Si Korban Perselingkuhan
Perbudakan Jepang Terhadap Masyarakat Korea.
Sebuah adegan dalam film Exhuma menunjukkan tokoh Hwa Rim yang bersujud kepada hantu jenderal Jepang dan mengaku bahwa dirinya merupakan pelayan sang jenderal.
Adegan ini memiliki keterkaitan dengan sejarah perbudakan orang-orang Korea oleh kolonialisme Jepang.
Perbudakan Jepang terhadap masyarakat Korea merupakan bagian dari kebijakan kolonialisme yang diterapkan selama periode penjajahan Jepang di Korea.
Pada periode ini, Jepang menerapkan berbagai bentuk penindasan dan eksploitasi terhadap masyarakat Korea.
Hal ini pun termasuk praktik perbudakan yang mengharuskan orang Korea untuk selalu tunduk terhadap segala perintah yang diterapkan oleh Jepang.
Dalam hal ini, banyak masyarakat Korea kalangan non-bangsawan yang dipaksa untuk melayani para penjajah Jepang, khususnya pada aspek rumah tangga.
Baca juga: Mengulik Misteri Tersembunyi di Balik Kelas 2-5: Kisah Seru Drama Korea Pyramid Game
Hantu Jepang yang Bengis
Hantu Jepang akan membunuh semua orang, termasuk orang yang tidak bersalah, merupakan salah satu kutipan di sebuah adegan dalam film Exhuma.
"Hantu” dalam konteks kutipan tersebut dapat mengacu pada perilaku orang Jepang yang bengis dan tidak mengenal ampun bagi semua rakyat Korea, termasuk orang-orang yang tidak bersalah.
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, penjajahan Jepang di Korea merupakan masa kelam dalam sejarah Korea, yang ditandai dengan penindasan, eksploitasi, dan pemaksaan.
Pendudukan Jepang di Korea menunjukkan adanya berbagai kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Jepang dan tentara Jepang terhadap masyarakat Korea.
Baca juga: Pamerkan Keindahan Pulau Jeju, Ini Fakta Menarik Welcome To Samdalri yang Berhasil Raih Rating Tinggi
Hal demikian termasuk pembunuhan massal, penahanan rakyat tanpa proses hukum yang adil, penyiksaan, pemerkosaan, dan tindakan kekerasan lainnya terhadap warga sipil Korea.
Sementara itu, banyak warga Korea yang tidak bersalah, namun tetap menjadi korban dari tindakan bengis Jepang tersebut.
Kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama masa pendudukan Jepang di Korea merupakan bagian dari sejarah yang kelam dan meninggalkan luka yang mendalam bagi sejarah Korea.
Sementara itu, sejarah penjajahan Jepang terhadap Korea pun terus mempengaruhi hubungan kedua negara hingga saat ini.
Oleh sebab itu, film Exhuma seakan merepresentasikan “unek-unek” orang Korea atas apa yang mereka alami di masa kelam tersebut.***
Editor: Fredi A.