Kisah Nabi Musa tentang Cinta Tuhan Kepada Hambanya (Pixabay/Arshad)
PEMUKA RAKYAT - Suatu kali Nabi Musa as bertanya kepada Allah SWT.
Ya Allah sebesar apa gambaran cinta-Mu kepada hambamu?
Allah SWT tidak memberi jawaban langsung, namun memerintah Nabi Musa untuk pergi ke suatu tempat.
Disana nanti Nabi Musa akan diperlihatkan sebuah kejadian tetapi Allah tak mengizinkan Musa untuk berbuat sesuatu.
Baca Juga: Ada Pelacur di Kota Mekkah
Musa hanya boleh menyaksikan saja peristiwa yang terjadi di tempat itu.
Nabi Musa menuruti perintah itu. Ia sampai di sebuah tempat yang didekatnya ada sebuah rumah tua.
Nabi Musa bersembunyi menunggu peristiwa yang akan terjadi.
Tak lama kemudian dari rumah itu keluar seorang anak muda bertubuh kekar sambil menyeret seorang perempuan tua yang merintih kesakitan karena pemuda itu terus menyeretnya di atas bebatuan yang terjal dengan wajah yang bengis.
Baca Juga: Kisah Pembunuh Marsinah
Perempuan tua itu melolong berulang kali, sudah anakku, sudah, katanya seraya merasakan kesakitan yang luar biasa.
Tapi anak muda itu tak peduli, ia terus menyeretnya. Lalu setelah puas dia menghempaskan perempuan tua itu keatas bebatuan dan meninggalkannya.
Nabi Musa yang terkenal tak bisa tinggal diam melihat kezaliman berusaha diri menahan sekuat tenaga karena teringat pesan yang diterimanya dari Allah SWT.
Setelah anak laki laki itu pergi ibu tua itu menangis sesenggukan sedang tubuhnya memar dan terluka.
Dada Nabi Musa semakin panas melihat kejadian itu tetapi kemudian Ia merasa takjub dan heran mendengar kalimat yang keluar dari mulut ibu tua itu.
Ya Allah ampuni anakku, beri hidayah dia, dia sama sekali tak bermaksud menyakiti diriku.
Nabi Musa terheran mendengar doa itu. Sudah sedemikian kurang ajar anak itu tetapi ibu itu masih dengan sepenuh kasih melindunginya.
Saat itulah Nabi Musa mendengar ucapan Allah SWT, sudah kau lihat kejadian itu wahai Musa, ketahuilah wahai Musa rasa sayang ibu itu tak ada seujung kuku dibandingkan cinta-Ku terhadap hambaku.
Editor: Fredi A.