![]() |
Simak Penyebab Stunting pada Anak (Foto: Pemuka Rakyat) |
PEMUKA RAKYAT – Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) melaporkan 1 dari 5 anak Indonesia mengalami stunting atau kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan (HPK), simak apa saja penyebabnya.
Stuting merupakan kondisi kurang gizi pada bayi di seribu
hari pertama kehidupan (HPK) yang dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Kondisi ini juga dipengaruhi
oleh status ibu hamil, kesehatan remaja, hingga pola makan balita serta budaya
dan ekonomi maupun faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan
kesehatan.
Baca Juga: Daftar 10 Wilayah Perokok Remaja Terbanyak di Indonesia
SSGI melaporkan 1 dari 5 anak di Indonesia mengalami
stunting per 2022, berarti sebanyak 5 juta anak mengalami kurang gizi, apabila
generasi penerus mengalami stunting terus menerus, sulit bagi Indonesia
mewujudkan generasi Emas 2045.
Berikut Tim Pemuka Rakyat merangkum dalam 3 penyebab
stunting di Indonesia, simak daftarnya berikut ini.
Kondisi Kesehatan Ibu
Jarak kehamilan terlalu dekat, ibu anemia, mainutrisi dan
usia ibu yang masih tergolong remaja.
Kondisi Bayi
Bayi lahir prematur, ASI tidak eksklusif, MPASI atau asupan
makanan tidka bergizi.
Baca Juga: Kalori yang Terkandung dalam 1 Biji Jajanan Tradisional
Kondisi sosial
ekonomi dan lingkungan
Status ekonomi dan tingkat pendidikan rendah, pelayanan
kesehatan terbatas hingga sanitasi yang buruk.
Cara Mencegah
Stunting Sejak Dini
- kampanye gizi seimbang
- perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
- pelayanan kesehatan untuk balita memadai
- Pemberian suplemen gizip
- Pemberian makanan tambahan pada balita kurang gizi
Editor: Nanang A