Simak 5 Penyebab Otak Mulai Lemot, Hindari dari Sekarang (Pexels/SHVETSproduction)
PEMUKA RAKYAT - Tahukah Anda mengapa otak menjadi semakin lemot dan sering lupa? Berikut 5 penyebabnya simak hingga akhir artikel berikut ini.
Otak menjadi semakin lemot seiring bertambahnya usia secara medis disebut bradyphrenia yang diartikan sebagai kondisi gangguan otak yang membuat saya berpikir menjadi lambat.
Salah satu penyebab otak menjadi lambat disebabkan karena trauma psikis yang panjang, dimana saat seseorang sedang mengalami setres ada 3 bagian otak yang terdiri dari amigdala, hipokampus dan korteks prefrontal.
Amiddala bagian otak yang mempengaruhi emosional, hipokampus sendiri biasanya mempengaruhi daya ingat dan korteks prefrontal memperngaruhi perilaku.
Baca Juga: Daftar 5 Daerah dengan Waktu Tunggu Haji Terlama dan Tercepat di Indonesia 2023
Lalu apa saja penyebab fungsi otak menjadi lemot? Berikut Tim Pemuka Rakyat merangkum dalam 5 penyebab otak menjadi lemot dan harus dihindari dari sekarang.
Jarang melatih otak
Otak yang jarak dilatih untuk berpikir bisa menurunkan kinerjanya oleh karena itu salah satu cara untuk melatihnya dengan permainan puzzle, teka teki silang dan catur.
Setres
Kondisi iniini sangat berpengaruh dalam menurunkan fungsi otak selain karena perubahan mood beban fikiran yang berlebihan menyebabkan otak menjadi lambat.
Minuman Beralkohol
Seperti diketahui minuman beralkohol memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah menurunkan kinerja otak.
Baca juga: Data Umur Pengangguran di Indonesia, Mayoritas Berusia Muda
Kurang Tidur
Tubuh membutuhkan istirahat saat itulah otak kita juga istirahat, secara ideal waktu yang bagus untuk tidur adalah 8 jam jika kurang tidur makan wajar saja jika otak menjadi lambat atau lemot.
Penggunaan Smartphone yang berlebihan
Tahukah Anda terlalu sering menghabiskan waktu dengan bermain HP membuat kelemahan daya pikir otak kita. Kecanggihan yang ada di smartphone membuat seseorang menjadi malas untuk melakukan aktivitas.
Demikian 5 penyebab otak menjadi lemot.
Editor: Nanang A.