PEMUKA RAKYAT - Profesor Studi Internasional Korea University, Endrew Eungi Kim menyampaikan kini Kpop atau Hallyu menjadi kekuatan Penggerus pemikiran setiap penontonnya.
Profesor Andrew juga menyampaikan kini Kpop sangat sukses di seluruh dunia, dan ada dua faktor yang melatarbelakangi kesuksesannya.
Pertama, kompetisi industri Korea Selatan kini telah menjadi Hard Power. Kedua Negara ini telah memaksimalkan diplomasi soft power untuk memperkenalkan Kpop.
Sistem industri materialistik yang semakin menambah peliknya hidup mendorong manusia untuk mencari hiburan dan pelipur lara.
Baca Juga: Suga BTS Resmi jadi Brand Ambassador Valentin
Gelombang Korea atau Korean Wave menjadi salah satu pilihannya. Hanya saja, satu yang belum banyak dipahami oleh para penikmat arus hiburan semata.
Gelombang Korea ini juga merupakan misi untuk mencapai tujuan ekonomi, politik dan nilai dari pengusungnya Korsel.
Para pemuda muslim yang bingung arah tujuan hidupnya dan siapa yang harus dijunjung telah menjadi alat untuk menyukseskan misi tersebut.
Ide serta nilai yang dibawa dalam gelombang ini cepat atau lambat, disadari atau tidak akan menggerus dan mengalihkan perhatian umat dari hakikat kehidupan yang sebenarnya.
Baca Juga: Jennie Blackpink Terkena Kembang Api Saat Konser di Thailand
Tidak lain karena arus ini diinisiasi oleh orang -orang yang tak menjadikan halal haram sebagai timbangan perbuatan. Inilah pengaruh besar dari soft power sebuah negara terlebih Negara tersebut kufur.
Lemahnya pemahaman Islam individu serta tiadanya payung dari Negara yang akan melindungi umat dari gempuran arus Kpop yang melalaikan.
Dua hal ini berkolaborasi mencetak generasi muslim yang tak sadar dijajah syahwatnya. Keterjajahan ini tidak memberikan apapun bagi umat islami, kecuali kemunduran.
Saatnya kaum muslimin menyadari K-Wave bukan hanya sebagai sebuah hiburan, namun lebih kepada kekuatan industrial yang berpotensi menggerus identitas keislaman.