Simak Apa Saja Pantangan yang tidak Boleh Dilakukan Penghulu Minangkabau? (Foto: pemuka-rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Berikut ini pantangan apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Penghulu di Minangkabau. Simak selengkapnya artikel ini hingga akhir.
Penghulu merupakan pemimpin bagi anak kemenakan dan masyarakat yang ada di nagarinya. Sebagai pemimpin penghulu memiliki kedudukan yang terhormat.
Segala hal yang Ia lakukan, segala hal yang ada di tubuhnya atau segala pakaian yang Ia kenakan merupakan simbol atau memiliki maknanya masing-masing yang tersirat sehingga Ia harus berhati-hati dan bijak dalam menggunakan sesuatu ataupun melakukan seusatu untuk menjaga kehormatannya tersebut.
Untuk menjaga kehormatannya tersebut, ada enam pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh penghulu. Berikut ini Tim Pemuka Rakyat merangkumnya secara lengkap.
Baca Juga: Sistem Matrilineal: Istilah - Istilah dalam Bahasa Minang
Memerahkan muka atau wajah
Biasanya wajah seseorang memerah ketika sedang marah, sehingga penghulu dilarang memerahkan wajahnya karena akan menyimbolkan bahwa penghulu itu emosional dan tempramental, tidak mampu mengendalikan diri dan emosinya, sedangkan salah satu syarat untuk menjadi penghulu adalah harus sabar. Sabar dalam menghadapi suatu permasalahan maupun sabar dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sebagai pemimpin Ia harus menjadi contoh atau panutan yang baik bagi anak kemenakan dan masyarakat yang Ia pimpin.
Menghardik menghantam tanah
Hal itu tidak boleh dilakukan karena akan menyebabkan masyarakat menilai bahwa penghulu tersebut pemarah, pemaki dan penggertak. Sifat tersebut sangat berlawanan dengan sifat yang harus dimiliki oleh penghulu dalam menyelesaikan masalah yaitu arif dan bijaksana. Ia harus menyelesaikan masalah dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih, tidak membuat keputusan di saat sedang emosi. Kata-kata yang keluar dari mulut seorang penghulu juga harus kata atau kalimat yang enak didengar hati dan tidak menyinggung perasaan anak kemenakannya.
Menyingsingkan lengan baju
Penghulu tidak boleh menyingsingkan lengan baju karena itu melambangkan sebuah pekerjaan kasar. Sedangkan penghulu tidak boleh melakukan pekerjaan kasar karena itu akan menandakan bahwa penghulu tidak memiliki sumber penghasilan yang layak. Di sisi lain, kaya merupakan salah satu syarat untuk bisa menjadi penghulu, tujuannya agar tidak menyusahkan masyarakat dan tidak mengambil keuntungan dari kedudukannya sebagai penghulu. Sehingga jika Ia memenuhi syarat tersebut, Ia tidak perlu melakukan pekerjaan kasar.
Baca Juga: Kawin Tangkap Tradisi Asal Mana?
Berlari-lari
Penghulu dilarang berlari-lari karena itu menyimbolkan sikap pribadi yang selalu terburu-buru, tidak mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, pencemas, tidak tabah dan penakut. Penghulu hendaknya bersikap tenang, penuh pertimbangan, mampu menghadapi masalah dengan bijak dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan, harus sesuai dengan ketentuan adat yang berlaku,
Pantangan selanjutnya yaitu, Memanjat-manjat.
Hal tersebut tidak boleh dilakuukan oleh penghulu karena menyimbolkan sifat anak-anak atau menyiratkan bahwa penghulu tersebut masih kekanak-kanakan. Sedangkan untuk menjadi penghulu harus baligh dan berakal, artinya peghulu sudah dewasa dan mampu berfikir secara logis serta mampu membedakan hal baik dan buruk, hal yang patut atau tidak untuk dilakukan.
Menjunjung dengan kepala
Penghulu tidak boleh meletakkan beban di atas kepala. Seperti yang sudah diterangkan di atas, bahwa semua yang ada di tubuh penghulu merupakan simbol dan memiliki maknanya masing-masing bagi masyarakat minangkabau. Contohnya kepala penghulu, merupkan simbol akal pikiran, sehingga jika penghulu meletakkan beban atau mengangkat beban di atas kepalanya akan menyimbolkan bahwa akalnya tidak dipergunakan dengan baik.
Jika pantangan-pantangan tersebut di atas dilanggar oleh penghulu, maka akan mencoreng kehormatannya sebagai pemimpin di mata anak kemenakan dan masyarakat di nagari yang ia pimpin.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Tentang Tel Aviv, Kota Bersejarah di Israel yang Punya Banyak Museum
Itulah ulasan lengkap pantangan-pantangan yang harus dihidari oleh seorang penghulu di Minangkabau.***
Editor: Zumrotun N.