Potret Gilang Rahma Pandawara Grup Tampak Gagah dengan Setelah Jas Hitam (Foto:pemuka-rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Berikut profil dan biodata Gilang Rahma member dari Pandawara group mulai dari asal, usia, agama, pendidikan, pekerjaan dan akun media sosial.
Belakangan viral lima pemuda yang melakukan aksi peduli lingkungan khususnya terhadap sampah. Kelimanya tergabung dalam suatu grup bernama Pandawara.
Aktivitas pembersihan sampah secara besar-besaran yang dilakukan oleh lima pemuda tersebut menjadi sorotan masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat biasa, stand up comedian, artis hingga tokoh-tokoh politik.
Sosok Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat merupakan salah satu pengikut Instagram Pandawara.
Kelima pemuda asal Bandung tersebut diantaranya bernama Gilang Rahma, Rifki Sa’dulah, Rafly Pasya, Agung Permana dan Muchamad Ikhsan.
Aksi yang dilakukan mereka berhasil menyadarkan banyak orang atas pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Tak sedikit juga yang penasaran dengan latar belakang mereka.
Berikut ini Tim Pemuka Rakyat merangkum salah satu profil dan biodata Gilang Rahma salah satu member grup Pandawara.
Baca juga: Bingung Akhir Tahun Mau Ngapain? Ke Bioskop Aja, ini dia Rekomendasi Film Temani Akhir Tahun Anda
Biodata
Nama Panggilan: Gilang
Tahun Lahir: 2002
Usia: 22 Tahun
Agama: Islam
Pendidikan: Belum Diketahui
Hobi: Travelling, Berenang, Golf, Motoran
Pekerjaan: Aktivis Peduli Lingkungan
Akun Instagram: @gilangrahma
Profil
Laki-laki yang sering menjadi pembicara Pandawara tersebut berasal dari Kopo, Bandung Selatan sama dengan empat sahabat SMA-nya yang juga tergabung dalam gup yang memiliki arti ‘Lima Pemuda yang Membawa Kabar Baik’.
Pemuda kelahiran 2002 tersebut saat ini berusia 22 tahun. Tiga member lainnya juga berusia 22 tahun, Rifki Sa’dulah, Rafly Pasya, Agung Permana. Sedangkan Agung Permana berusia setahun di bawahnya yaitu 21 tahun.
Pria pecinta alam tersebut menginisiasi gerakan memberikan sampah di bawah nama Pandawara karena berawal dari pengalaman pribadinya dimana rumah yang Ia tinggali menjadi rusak korban dari terjadinya banjir. Keresahannya terhadap banjir yang faktor utamanya disebabkan oleh sampah itulah yang membuatnya semakin mantap memulai gerakan peduli lingkungan.
Laki-laki berusia 22 tahun tersebut rupanya merupakan sosok yang introvert. Hal tersebut Ia akui karena sebelumnya Ia pernah mengalamai kejadian traumatic, yaitu mengalami penyerangan dari kelompok motor yang berjumlah sekitar 20 orang.
Pemilik nama lengkap Gilang Rahma tersebut memiliki hobi travelling khususnya ke wisata-wisata alam seperti pantai, sungai dan air terjun. Kecintaannya terhadap alam sangat terbukti dari aktivitas dan gerakan yang selama ini Ia lakukan yaitu membersihkan sampah dalam skala besar hingga mengajark seluruh masyarakat Indonesia ari berbagai kalangan untuk ikut serta.
Ia juga senang bermain golf, terlihat dari beberapa postingan yang Ia unggah di Instagram pribadinya, @gilangrahma. Ia juga sering mengajak teman-teman Pandawara untuk ikut bermain golf bersamanya.
Tak hanya hobi di bidang olahraga golf, pemuda asal Bandung tersebut juga senang berenang. Selain itu Ia juga hobi melakukan tour bersama para sahabatnya menggunakan motor untuk sekedar menikmati alam di sepanjang jalan dan mendatangi tempat-tempat Indah di Indonesia.
Cara Gilang untuk waktu luang, sesekali Ia bersama empat member Pemudaainnya pergi ke studio musik dengan Ia sebagai drumer.
Pemuda yang memiliki kedekatan dengan sang ibu tersebut merupakan salah satu editor yang ada di balik layar video-video Pandawara yang selama ini diunggah di semua akun media sosial grup tersebut baik di TikTok maupun Instagram.
Baru-baru ini salah satu member Pandawara bernama Rafly telah menikah. Tak tampak menggandeng kekasih, Gilang datang bersama sang Ibu yang semakin menunjukkan keakraban antara ibu dan anak tersebut. Gilang mendapat doa dari sang Ibu agar segera mendapatkan jodoh dan menyusul Rafly.
Demikianlah ulasan profil dan bioodata Gilang Rahma salah satu member grup Pandawara yang viral karena video gerakan membersihkan sampah dalam skala besar beredar di media sosial.***
Penulis: Oktavia Nurdianti
Editor: Zumrotun N.