Inilah Wisata Aesthetic dan Sarat Sejarah di Kampung Batik Laweyan Solo (Foto: pemuka-rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Sarat dengan nilai sejarah, Kampung Batik Laweyan ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Adam beberapa bangunan Cagar Budaya Laweyan, dua diantaranya yaitu Langgar Merdeka, Masjid Laweyan dan Makam Kyai Ageng Henis.
Langgar Merdeka merupakan tempat ibadah umat islam yang berukuran kecil namun memiliki nilai sejarah.
Bangunan ini terletak di jalan Dr. Radjiman, Laweyan, Solo yang juga sebagai ikon penanda menuju kampung Batik Laweyan.
Sedangkan Masjid Laweyan dan Makam Kyai Ageng Henis terlatak dalam satu lokosi yaitu di Jalan Liris No. 1, Pajang Laweyan, Surakarta.
Baca juga: Mengenal Danau Kembar di Alahan Panjang Sumatera Barat
Sebagai cagar budaya dan bersejarah, Kampung batik laweyan terdapat tugu batik di salah satu simpang jalan perkampungan sebagai lambang kebangkitan laweyan.
Tugu ini memiliki tinggi 2 meter, berwarna hitam, berbentuk lapisan kotak berjumlah empat dengan ukuran berbeda, serta memiliki atap segitiga.
Kampung Batik Laweyan Solo atau dulu sering disebut desa Laweyan sudah ada sebelum munculnya kerajaan Pajang.
Desa Laweyan mulai dikenal sebagai kampung Batik Laweyan ketika kedatangan keturunan Brawijaya V, Kyai Ageng Henis untuk bermukim di desa tersebut.
Beliau mengajarkan tekhnik membuat batik tulis kepada santrinya. Perkembangan kampung Batik Laweyan juga karena adanya pengaruh dari K.H Samanhudi pada tahun 1912 yang memprakarsai berdirinya Sarekat Dagang Islam serta menghimpun para saudagar batik muslim.
Baca juga: Peraturan baru: Pesona Ajaib Ranu Regulo Permata Tersembunyi di Lumajang
Pada saat itu masyarakat di desa Laweyan menopang kondisi perekonomian dengan membuat Batik. Karena letaknya yang strategis, Laweyan menjadi salah satu lokasi perdagangan yang maju.
Seiring berjalannya waktu, kampung Batik Laweyan menjadi tempat wisata yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan edukasi, serta menjadi salah satu tempat yang mengenalkan batik kepada wisatawan.
Kampung Batik Laweyan ini memiliki visi dan misi yang menggelobal, yaitu menjadikan kampung batik laweyan sebagai kampung ekonomi, kampung budaya, dan kampung kreatif.
Sebagai upaya melestarikan budaya Batik, mayoritas masyarakat di Laweyan mengisi waktunya dengan membatik di kain mori putih menggunakan canting dan malam. Tidak heran jika di kampung Batik Laweyan ini terdapat banyak sekali Toko Batik yang menyajikan pernak-pernik dengan motif batik.
Baca juga: 6 Rekomendasi Wisata Terbaru di Malang yang Wajib Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun
Deretan toko Batik ini tidak hanya menjual pakaian batik saja, tetapi juga ada tas, sandal / sepatu, kerajinan tangan, lukisan, kain batik, dsb dengan harga yang bervariasi.
Warna yang ditawarkan dari Batik Laweyan yaitu warna yang terang, berbeda dengan Batik Kauman yang menawarkan warna batik yang gelap.
Kampung batik Laweyan juga memberikan fasilitas edukasi bagi pengunjung yang memiliki keinginan untuk mengetahui proses pembatikan. Dengan paket wisata workshop, pengunjung dapat mengikuti kursus batik sekitar 2 jam.
Hasil karya pengunjung saat workshop juga dapat dibawa pulang sebagai kenang-kenangan yang unik dari Kmpung Batik Laweyan. Jika ingin lebih mendalami teknik pembuatan batik tulis dan cap, bisa mengikuti pelatihan membatik secara intensif.
Baca juga: Peraturan baru: Pesona Ajaib Ranu Regulo Permata Tersembunyi di Lumajang
Banyak gang-gang kecil dan sempit dengan tembok menjulang tinggi menjadi ciri khas kampung batik Laweyan.
Keindahan bangunan tidak hanya berhenti pada bangunan tua, beberapa bangunan sudah dimodifikasi menjadi bangunan yang lebih fresh dengan perpaduan warna yang indah.
Banyak ornamen seni yang menghias setiap jalannya. Beberapa tembok pada gang terdapat lukisan-lukisan yang memiliki nilai sejarah.
Tidak hanya itu, banyak juga tembok yang dihiasi gambar dengan warna-warni yang cantik namun memiliki makna. Setiap rumah warga memiliki kesan keindahan yang berbeda-beda.
Hiasan tanaman yang hijau di depan rumah memberikan suasana yang sejuk dan tenang. Sebagian besar rumah warga di kampung Batik laweyan masih mempertahankan bagian orisinil masa lampau, tapi sebagian juga ada yang telah mengalami renovasi. Beragam desain pintu masa lampau masih banyak ditemukan di rumah warga sekitar.
Baca juga: Daftar Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2023 di Malang
Keunikan bangunan Kampung Batik Laweyan dengan perpaduan apik dari gaya arsitektur, Jawa, Eropa, dan Islam ini memiliki daya pikat tersendiri. Terutama untuk pengunjung yang mengejar foto instagramable.
Latar bangunan yang juga memiliki nilai sejarah serta seni sangat menarik sebagai obyek foto. Desain kampung batik laweyan yang sangat cantik tersebut bertujuan agar pengunjung tertarik berwisata di kampung Batik Laweyan serta untuk memberikan rasa nyaman kepada pengunjung.
Selain itu, juga sebagai upaya mempromosikan budaya batik kepada wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di Kampung Batik Laweyan ini juga bisa menikmati kuliner khas Solo, seperti ledre dan apem. Di salah satu gang Kampung Batik Laweyan, gang Setono terdapat home industri yang menjual kuliner ledre dengan variasi isian rasa serta harga yang berbeda.
Jika ingin menikmati kuliner apem, kita bisa menemukan tokonya di samping Langgar Merdeka. Soal rasa tidak perlu diragukan lagi, tentunya sangat enak.
Baca juga: 10 Kota Pilihan Masyarakat Indonesia untuk Menikmati Masa Tua
Pengunjung dapat membeli kue ledre atau apem sebagai oleh-oleh dari Solo ketika berkunjung di kampung Batik Laweyan.
Nah, paket wisata yang ditawarkan oleh Kampung Batik Laweyan sangat lengkap bukan? Kita bisa mendapat 4 paket wisata sekaligus dalam satu tempat, yaitu wisata sejarah, wisata belanja, wisata edukasi, dan wisata kuliner.
Tentunya, Kampung Batik Laweyan sangat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Jika kalian berkunjung ke Solo, jangan lupa mampir ke Kampung Batik Laweyan ya.***
Editor Zumrotun N.
