Gunung Marapi Kembali Meletus (Foto: pemuka-rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Gunung Marapi, yang terletak di provinsi Sumatra Barat, adalah salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia.
Pada Rabu, 27 Maret 2024, dikabarkan Gunung Marapi mengalami erupsi.
Menurut kesaksian Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Ahmad Rifandi, erupsi terjadi pada dini hari pukul 00.13 WIB.
Erupsi Marapi diiringi dengan suara gemuruh yang besar dan getaran yang kuat, membuat warga di pemukiman sekitar gunung merasakannya.
Kepala Desa Bukik Batabuah di Kabupaten Agam, menyatakan banyak warganya yang panik dan berlarian keluar rumah saat terjadi letusan Gunung Marapi.
Baca juga: Helena Lim Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Korupsi Timah
Sementara itu, Ahmad Rifandi melanjutkan, abu vulkanik yang keluar dari Marapi mencapai hingga ketinggian 1.500 meter di atas gunung, atau setara dengan 4.391 meter dari atas permukaan laut.
PGA mencatat gejolak yang terdeteksi dalam seismogram dengan amplitudo puncak mencapai 38,7 milimeter dan berlangsung selama 1 menit 45 detik.
Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, dampaknya sangat luas hingga ke Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang.
Tidak hanya sampai situ, erupsi Gunung Marapi disebut menyebabkan sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkan lantaran abu vulkanik yang mengganggu.
Kepala Kantor Otoritas Wilayah VI Padang, Megi Helmiadi, menyatakan terdapat total 40 penerbangan yang terpaksa ditunda akibat letusan Gunung Marapi.
Baca juga: Resmi Telah Dibuka, Ketahui Syarat dan Cara Daftar Penerimaan Polri 2024
Megi menyampaikan bahwa ada 21 penerbangan yang tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan 19 yang berangkat dari sana, dengan jumlah total penumpang mencapai 4.252 orang.
Atas dampak yang besar, Magi pun memutuskan untuk menutup BIM dari pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Mereka menutup bandara untuk sementara waktu karena abu vulkanik dari Gunung Marapi mengganggu operasi penerbangan.
Penutupan sementara BIM dapat diperpanjang tergantung dari kondisi terakhir gunung.
Megi menjelaskan, keputusan untuk menutup bandara diambil demi memastikan keselamatan dan perlindungan penerbangan.
Di samping itu, pihak bandara menyarankan kepada penumpang agar selalu memperbarui informasi terkait status penerbangan mereka dengan menghubungi maskapai penerbangan yang bersangkutan.
Baca juga: Aturan Baru Bea Cukai Soal Barang Bawaan Penumpang Pesawat Tuai Protes Netizen
Dengan demikian, para penumpang mendapat kejelasan terkait penjadwalan ulang penerbangan, pengembalian dana, dan lain sebagainya.
Diketahui sebelumnya Bandara Internasional Minangkabau telah mengalami empat kali penutupan akibat erupsi Marapi, yaitu pada tanggal 22 Desember 2023, 5 Januari 2024, 19 Januari 2024, dan 29 Februari 2024.
Di sisi lain, dilansir dari detik.com, Kepala Pos Pengamat Marapi, Ahmad Rifandi, kembali melaporkan gunung tersebut lagi-lagi erupsi di siang hari pukul 11.22 WIB.
Erupsi tidak berlangsung lama, yakni hanya 47 detik, namun semburan abu yang keluar mencapai hingga 1,5 kilometer di atas puncak.
Kali ini erupsi tercatat pada alat seismogram dengan amplitudo puncak 30,4 milimeter dan durasi sementara 47 detik.
Saat ini Pos Pengamat Gunung Api Marapi menghimbau agar penduduk yang tinggal di sekitar Gunung Marapi menjauh di dalam radius 4,5 kilometer dari kawah gunung.
Selain itu, mereka menyarankan agar penduduk tidak beraktivitas di pemukiman dan tetap waspada terhadap kemungkinan aliran sungai untuk menghindari risiko bahaya lahar.
Sementara itu, sejarah erupsi Gunung Marapi mencatat banyak peristiwa yang signifikan, mulai dari awal abad ke-20 hingga saat ini.
Sejarah erupsi Gunung Marapi menunjukkan bahwa gunung ini merupakan ancaman yang patut menjadi perhatian bagi penduduk lokal dan wilayah sekitarnya.
Pemerintah dan otoritas setempat harus terus memantau aktivitas gunung ini untuk meminimalisir risiko dan melindungi keselamatan warga.***
Editor: Fredi A.