Simak 5 Suri Teladan dari KH Ahmad Dahlan (Foto: Pemuka Rakyat)
PEMUKA RAKYAT - Siapa yang tak kenal dengan sosok KH. Ahmad Dahlan beliau adalah pendiri Organisasi Masyarakat Islam Muhammadiyah. Berikut simak 5 suri teladan dari Kyai Dahlan.
Kyai Dahlan merupakan Pendiri Muhammadiyah dan juga Pahlawan Nasional Indonesia, Peran besar beliau dalam memberikan pendidikan sangat patut untuk di teladani.
Beliau lahir dengan nama Muhammad Darwis dan merupakan anak dari ulama besar yaitu KH. Abu Bakar.
KH. Ahmad Dahlan berhasil mendirikan Muhammadiyah pada tahun 1912 di Kampung Kauman, Yogyakarta. Tidak hanya itu beliau juga pergi Haji di usia 15 tahun dan menetap selama 5 tahun di Mekkah.
Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Otak Mulai Lemot, Hindari dari Sekarang
Selama di Mekkah beliau belajar mengenai pemikiran pembaharuan Islam dunia seperti Rasyid Rida, Ibnu Taimiyah dan Muhammad Abduh.
Berikut Tim Pemuka Rakyat merangkum dalam 5 suri teladan dari seorang KH. Ahmad Dahlan.
Mandiri
Kiyai Dahlan memiliki sifat kemandirian yang telah Ia tanamkan saat berusia 15 tahun tepatnya pada tahun 1883 beliau pergi Haji dan belajar tentang pemikiran Islam.
Jiwa Wirausaha
Kyai Dahlan sendiri merupakan seorang pedagang batik Sudagaran. Ia berjualan dengan tujuan untuk berdakwah. Dari sinilah misi dakwah beliau dimulai.
Baca Juga: Daftar 5 Daerah dengan Waktu Tunggu Haji Terlama dan Tercepat di Indonesia
Pandai Berorganisasi
Kh Ahmad Dahlan juga turut membangun organisasi Jam'iyatul Khair, beliau juga diterima baik di Budi Utomo, Sarikat Islam dan Comite Pembela Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Nasionalisme yang kuat
Sejak awal didirikannya Muhammadiyah semangat Kyai Dahlan adalah pembaharuan Islam dan bukanlah organisasi politik.
Tidak membedakan Suku, Ras dan Agama
Misi dakwah Kyai Dahlan adalah pendidikan Islam yang berkarakterberkarakter, Ia merupakan pengajar di sekolah Belanda. Tidak hanya itu beliau juga bersahabat dan berdialog dengan tokoh agama pertama yang diajak berdialog dengan Kyai Dahlan adalah Pastur van Lith.
Demikian 5 suri teladan yang bisa diambil dari tokoh Nasional ulama besar Indonesia KH. Ahmad Dahlan.
Editor: Nanang A.