Bakso Malang Paling Lari dan Legendaris Simak Daftarnya (Foto: Pemuka Rakyat)
PEMUKA RAKYAT - Bakso menjadi salah satu jenis makanan paling mudah dicari di Indonesia, selain karena rasanya yang enak juga harganya yang ramah di kantong. Malang sendiri menjadi salah satu Daerah yang memiliki cita rasa bakso yang khas.
Saat Anda berwisata ke Malang tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati Bakso khas Malang yang memiliki rasa yang lezat dan legendaris.
Bakso Malang sendiri dikenal karena pilihan baksonya yang beragam, lengkap dengan gorengan dan tahu gorengnya. Berikut ini Tim Pemuka Rakyat merangkum dalam 10 rekomendasi bakso di Malang yang paling laris dan legendaris.
Berikut ini daftar 10 rekomendasi bakso Malang paling laris dan legendari yang bisa Anda nikmati saat berlibut ke Kota Dingin ini.
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Terpopuler di Indonesia
- Bakso Cak Man (Jl. Letjend S. Parman No. 56A, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang)
- Bakso President (Jl. Batanghari No.5 Kota Malang)
- Bakso Solo Kidul Pasar (Jl. Halmahera No. 12 A Kota Malang)
- Bakso Damas (Jl. Soekarno Hatta No.75-74, Kota Malang)
- Bakso Arief (Jl. Diponegoro No.222 Kota Batu)
- Bakso Cak Toha (Jl. Semeru No.24 Kota Malang)
- Bakso Kikil Seruni (Jl. Soekarno-Hatta No 76B Kota Malang)
- Bakso Pemuda (Jl. WR Supratman No.17 Kota Batu)
- Bakso Sumsum Cak Hadi (Jl. Kertanegara No.117 Kec. Singosari, Kabupaten Malang)
- Bakso Gun Malang (Jl. Kawi Atas No. 41A, Kota Malang)
Baca Juga: 5 Negara dengan Masakan Terbaik di Dunia 2022
Bakso telah menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, bahkan tak jarang orang Asing menyebut bahwa makanan ini merupakan jenis makanan khas Indonesia.
Bakso sendiri ternayata memiliki sejarah panjang di Indonesia, Awal mula makanan ini berasal dari Tiongkok, yaitu saat seorang pemuda bernama Meng Bo yang ingin memasak daging yang empuk dan lembut untuk Ibunya, dan Ia pun terinspirasi dari Mochi yang memiliki tekstur empok dan kenyal.
Dari sanalah awal mula sejarah terciptanya bakso, hingga masuk ke Nusantara diperkirakan dibawa oleh pedagang Tiongkok saat ke Indonesia.