Profil dan Kisah Cinta Mahmoud Darwish (Foto: Pemuka-Rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Berikut profil dan kisah cinta dari Mahmoud Darwish, Namanya dikenal sebagai seorang penyair Palestina dan Arab yang karyanya kerap kali menunjukkan dukungan terhadap perjuangan Palestina.
Karya-karya dari penyair satu ini dikenal menceritakan penderitaan warga Palestina yang kerap kali mengungsi akibat berdirinya negara Israel.
Selain menyampaikan tentang perjuangan Palestina, Darwish juga memberikan kritik dengan tema kemanusiaan yang lebih luas seperti cinta. Karya-karyanya mampu membuatnya memiliki banyak pengikut di seluruh dunia Arab.
Bahkan karya puisinya telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Selain itu, dikutip dari MEMO Publisher, koleksi karya berbahasa Arabnya terjual hingga satu juta eksemplar. Karya dari penyair asal Palestina ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam budaya Arab.
Lantas bagaimana sosok Mahmoud Darwish? Berikut ini Tim Pemuka Rakyat merangkum dalam profil dan kisah cintanya.
Profil:
Tak hanya dikenal sebagai penyair, pria asal Palestina ini juga dikenal sebagai penulis, politikus, dan juga pecinta yang setia pada negaranya, Palestina. Penyair satu ini sering membantu membentuk kesadaran Palestina setelah perang enam hari pada tahun 1967.
Penyair satu ini menjadi salah satu dari separuh warga Arab yang pernah mengalami hal yang tak mengenakan seperti diusir dari rumah pada tahun 1948. Setahun kemudian, keluarganya kembali untuk tinggal di desa tersebut, namun sayangnya ia menemukan adanya pemukiman Yahudi telah dibangun di sana. Ia sendiri tinggal di Kota Haifa di Israel Utara selama kurang lebih 10 tahun.
Usai diusir, Ia kembali tinggal di daerah tersebut beberapa tahun kemudian. Namun pada tahun 1971, politis sekaligus penulis ini kemudian meninggalkan Palestina dan berangkat ke Uni Soviet. Ia ternyata pernah diasingkan ke beberapa kota di Negeri seperti Kairo, Beirut, Tunis dan Paris.
Politisi satu ini pernah bertugas di Komite Eksekutif PLO dan memutuskan hubungan dengan Arafat lantaran keduanya berselisih paham mengenai perjanjian Oslo yang terjadi pada tahun 1993. Pada saat itu perjanjian tersebut berisi tentang pembentukan Negara Palestina bersama Israel.
Pada tahun 2000, salah seorang menteri di Israel sempat mengusulkan namanya untuk dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Namun usulan tersebut tak pernah dilanjutkan. Melalui karya-karyanya ia juga berjuang untuk memerdekakan negaranya hingga tahun 2008.
Baca Juga: Nafa Urbach, Artis yang Diduga Gunakan Obat Keras, Simak Profil dan Biodatanya
Sayangnya perjuangannya harus terhenti lantaran Ia meninggal pada usia 67 tahun usai operasi jantung di Texas. Usai menjalani dua kali operasi jantung, kesehatan penulis dan politisi ini semakin menurun setiap harinya.
Karya terakhir yang diterbitkannya berisikan humor sarkastik berupa perasaan Orang-orang Israel dan Palestina. Dalam puisinya yang berjudul ‘The Written Script’, penyair ini bercerita sebuah dialog antara korban dan musuh yang terjatuh dalam lubang.
Puisi lainnya yang berjudul ‘The Dice Thrower’ bercerita tentang Ia yang melihat kematian datang padanya namun Ia tetap memilih bertahan pada kehidupan.
Kisah Cinta Mahmoud Darwish pada Gadis Israel
Selain Karya-karyanya yang terkenal, kisah cinta penyair asal Palestina ini juga cukup terkenal dan melegenda. Ia diketahui mencintai seorang gadis Israel. Kisah cinta tersebut sempat dipendam dan disembunyikan olehnya dari publik sampai belasan tahun lainnya.
Ia memendam perasaannya lantaran keduanya tak memungkinkan untuk bersatu. Lebih lagi saat itu pria asal Palestina tersebut merupakan aktivis Palestina sementara sang gadis berdarah Israel yang kemudian dipaksa untuk masuk IDF.
Kisah cintanya tersebut Ia tuangkan dalam sebuah karya berupa puisi yang berjudul Rita and The Riffle.
Itulah ulasan profil dan kisah cinta Mahmoud Darwish yang merupakan penyair asal Palestina.***
Editor: Fredi A.