Inilah Sosok Pin Harris Bos AirAsia (Foto: pemuka-rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT- Berikut profil dan perjalanan karir dari Pin Harris yang merupakan ayah dari Ryan yan menggelar pesta pernikahan mewah hingga habiskan Rp5 Miliar.
Tak pernah habis rasanya publik membicarakan tentang pernikahan fenomenal yang digelar oleh crazy rich Surabaya satu ini. Bagaimana tidak, pernikahan yang digelar di Grand Ballroom The Westin Hotel Surabaya pada 18 November 2023 tersebut menjadi sorotan warganet.
Hal tersebut dikarenakan pesta pernikahan tersebut digelar dengan sangat mewah dan mega. Bahkan tak tanggung-tanggung, kedua mempelai menghadirkan beberapa artis kenamaan dari mulai artis dalam negeri seperti Raisa dan Lyodra.
Beberapa artis luar negeri juga diundang untuk membawakan acara seperti Brian McFadden, Nicole Scherzinger dan masih banyak lagi.
Setelah publik penasaran dengan sosok Ryan Harris selaku mempelai pria dalam acara pernikahan tersebut. Publik juga dibuat penasaran dengan sosok dari sang ayah yang disebut sebagai bos dari perusahaan penerbangan, AirAsia.
Lantas siapa Pin Harris? Simak profil dan perjalanan karirnya yang berhasil dirangkum oleh Tim Pemuka Rakyat berikut ini.
Profil Pin Harris Ayah dari Ryan Harris Sekaligus Bos AirAsia
Pin Harris merupakan seorang pengusaha sekaligus mantan petinggi di sebuah perusahaan penerbangan asal Malaysia yang sudah cukup terkenal di Indonesia, AirAsia.
Nama mantan bos besar tersebut kembali diperbincangkan banyak orang usia acara pernikahan mewah yang digelar anaknya, Ryan Harris.
Ayah dari Ryan Harris ini diketahui sebagai komisaris perusahaan yang efektif mengundurkan diri tanggal 25 Mei 2021 pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa. Keterangan tersebut terdapat dalam buku Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan PT AirAsia Indonesia, Tbk. Tahun 2021.
Baca Juga: Profil dan Biodata Ryan Harris Anak dari Bos AirAsia: Usia, Orang Tua, Pasangan, Agama dan Pekerjaan
Perjalanan Karir Pin Harris
Pria berkewarganegaraan Indonesia ini berusia 54 tahun. Ia sendiri meraih gelar sarjana di bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Surabaya (UBAYA), Surabaya, Jawa Timur.
Pada tahun 2018, ayah mertua dari Gwen Ashley Widodo ini ditunjuk sebagai komisaris PT AirAsia Indonesia berdasarkan pada keputusan RUPS Tahunan tanggal 24 Mei 2018. Ia sendiri hanya menjabat posisi tersebut selama kurang lebih lima tahun.
Pengusaha asal Surabaya ini cukup tertutup, tak heran jika profil Pin Harris termasuk tanggal lahir hingga sosok sang istri tidak mudah untuk ditemukan. Putranya sendiri Ryan Harris digadang-gadang akan menjadi pewaris gurita bisnis yang dimilikinya saat ini.
Konglomerat satu ini merupakan anak dari pasangan Eng Harris dan juga Unn Harris. Sama seperti dirinya, kedua orang tuanya juga merupakan seorang pengusaha sukses. Ia juga diketahui sempat melanjutkan bisnis milik keluarganya.
Sebelum menduduki posisi sebagai komisaris utama PT AirAsia Indonesia, pria berusia 54 tahun ini memang sejak tahun 1999 sudah berkecimpung dalam dunia bisnis penerbangan.
Saat itu ia mengakuisisi seluruh saham maskapai Air Wagon International (Awair). Awair sendiri menerbangkan dua Airbus A310 yang disewa dari RegionAir, sebuah perusahaan pembiayaan asal Singapura.
Sayangnya setelah 18 bulan mengudara Awair tak dapat beroperasi kembali karena adanya deregulasi penerbangan. Saat itu perusahaan mengalami kebangkrutan dan pesawat pun dikembalikan ke Singapura bahkan 90 persen karyawannya diberhentikan.
Pantang menyerah dan gigih mungkin patut disematkan pada karakter pengusaha sukses satu ini. Pasalnya usai kebangkrutan tersebut, dia masih berusaha mengatasi masalah hingga menemukan solusinya. Kemudian dia kembali bekerja sama dengan Tony Fernandes yang merupakan CEO Grup AirAsia Bhd.
Keduanya menandatangani kesepakatan jual beli saham Awair pada Agustus 2004. Dalam kesepakatan tersebut, Pin Harris mendapatkan kurang lebih 20 persen saham. Selanjutnya, Awair lalu dapat terbang kembali pada 8 Desember 2004 dengan menggunakan Boeing 737-300.
Tony Fernandes sendiri tak meminta adanya perubahan nama, namun Pin Harris akhirnya mengubah nama PT Awair International menjadi PT Indonesia AirAsia. Meski sudah berjalan cukup sukses, namun cobaan menerpa kembali perusahaan penerbangan tersebut lantaran adanya kecelakaan pada 28 Desember 2014.
Ayah dari Ryan Harris tersebut harus kembali berjuang mengembalikan kepercayaan publik pasca insiden tersebut. Hingga saat ini AirAsia mampu menjadi salah satu maskapai favorit masyarakat Indonesia.
Sebelum memulai karir di bidang penerbangan, laki-laki asal Surabaya ini sudah menggeluti bidang pertambangan dan pengeboran minyak serta gas. Bisnis tersebut ia warisi dari kedua orang tuanya.
Itulah profil dan perjalanan karir dari Pin Harris yang merupakan ayah dari Ryan Harris, bos besar AirAsia.***
Editor: Zumrotun N.