Sifat dan Makna Pakaian Penghulu di Minangkabau

Sifat dan Makna Pakaian Penghulu di Minangkabau (Foto: Instagram/@suduikminang)

Dalam ungkapan adat disebutkan bahwa Panghulu “Tumbuah dek ditanam, tinggi dek dianjuang, gadang dek diamba”. Artinya pengulu lahir karena dilahirkan oleh kaumnya, tinggi karena didukung oleh kaumnya dan besar karena dibesarkan oleh kaumnya

Untuk mempertahankan dan memelihara martabat sebagai pemimpinnya, berikut ini Tim Pemuka Rakyat merangkum empat sifat yang harus dimiliki seorang panghulu sebagai berikut:

Siddiq atau benar.

Penghulu harus selalu benar dalam berfikir, berucap dan bertindak dalam berbagai kondisi. Saat ada masalah Ia berdiri pada yang benar sesuai dengan ketentuan adat yang berlaku dan sesuai dengan ajaran Agama Islam. Ia harus berpendirian teguh dan tidak terpengaruh oleh keadaan. Kebenaran yang dimiliki panghulu adalah kebenaran menurut syarak dan adat, seperti ungkapan adat sebagai berikut:

1. Bajalan luruih, bakato bana,
2. jalan luruih alua tarantang,
3. Luruih manahan tiliak, balabeh manahan cubo.

Amanah atau dipercaya.

Penghulu harus dapat dipercaya lahir dan batin. Penghulu tidak memiliki sifat munfaik, kata-katanya harus sesuai dengan perbuatan yang Ia lakukan. Ia tidak pernah berkhianat jika memberikan janji. Sifat yang harus dihindarinya adalah “mangguntiang dalam lipatan, manuhuak kawan sairiang”.

Baca Juga: Pantangan yang tidak Boleh Dilakukan Penghulu di Minangkabau

Fatanah atau Cerdas.

Seorang penghulu harus cerdas. Kecerdasan penghulu dilihat dari pengetahuan yang dimilikinya, selain pengetahuan tentang adat Minangkabau, juga pengetahuan umum, pengetahuan kemasyarakatan dan pengetahuan Agama Islam. Kecerdasan tersebut Ia gunakan untuk melindungi dan mengayomi anak kemenakannya dan masyaraka yang Ia pimpin.

Tabliq atau Menyampaikan. 

Penghulu harus memiliki sifat tabliq. Sifat tabliq berhubungan dengan kemampuan penghulu dalam berkomunikasi, kemampuan menyampaikan sesuatu kepada anak kemenakannya dengan sebaik-baiknya. Segala peraturan dan ketentuan Ia sampaikan secara arif, bijaksana, sabar dan bahasa yang indah serta dengan cara yang mendidik. 

Selain sifat yang harus dimiliki penghulu, sebagai pemimpin Ia memiliki pakaian kebesarannya yang tiap bagiannya merupakn simbol dan memiliki maknanya masing-masing.  

1. Deta (destar). Melambangkan akal yang berlipat-lipat, tidak mudah ditafsirkan dan mampu menyimpan rahasia. Deta dipasangn lurus, melambangkan keadilan dan kebenaran. Kedudukanya yang memang sengaja dilonggarkan melambangkan pikirannya yang lapang (open minded) dan memiliki pendirian yang teguh,  tidak mudah digoyahkan
2. Baju Tanpa Saku. Baju penghulu tidak memiliki saku melambangkan bahwa pangulu tidak mengabil keuntungan untuk dirinya sendiri. Lengan yang longgar dan sedikit di bawah siku melambangakan sifatnya yang ringan tangan membantu orang lain.
3. Celana Longgar.Celana yang dikenakan oleh penghulu harus longgar karena melambangkan kemampuannya membuat langkah kebijaksanaan dengan gerak yang ringan, santai dan tidak menyulitkan.
4. Sisampiang/Kain Samping (saruang). Melambangkan kehati-hatian dan kewaspadaan penghulu dalam menjaga diri dari kesalahan dan kekhilafan.
5. Cawek/ikat pinggang. Melambangkan kekukuhan ikatan atau pegangan dalam menyatukan anak kemenakan, warga pasukuan, baik yang jauh maupun yang dekat.
6. Salempang. Melambangkan kemampuan  penghulu memikul tanggung jawab  sebagai pemimpin anak kemenakan dan masyarakatnya.
7. Karih (keris). Keris yang dimiliki penghulu memiliki hulu yang tidak berambalau, tidak berpatri dan diarahkan ke sebelah kiri. Hal tersebut melambangkan penghulu memiliki senjata tapi bukan untuk membunuh, memiliki kekuasaan tapi bukan untuk menjajah atau menyengsarakan orang lain tapi untuk melindungi yang dipimpinnya.
8. Tungkek (tongkat). Melambangkan penghulu dapat menopang dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain, penghulu tidak boleh menyusahkan orang lain. Tongkat yang dimiliki penghulu juga menunjukkan bahwa panghulu akan menopang adat, pusaka anak kemenakan dan masyarakat yang dipimpinnya.

Baca Juga: Cek Fakta Benarkah Minum Kopi Hitam Tanpa Gula Membuat Suasana Hati Senang?

Itulah ulasan mengenai Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh penghulu dan makna pakaiannya di Minangkabau.***