![]() |
Simak Sejarah Lengkap Awal Mula Adanya Hampers Lebaran (Foto: pemuka-rakyat.com) |
PEMUKA RAKYAT - Berbagi hampers merupakan salah satu tradisi lebaran yang lazim ditemui di Indonesia sewaktu mendekati perayaan Idul Fitri.
Tradisi membagikan hampers ini ternyata mempunyai sejarah, perkembang, dan makna yang cukup mendalam.
Hampers biasanya berupa semacam oleh-oleh yang berisi berbagai macam makanan, minuman, pakaian, dan lainnya yang diletakkan di keranjang kecil.
Hampers lalu diberikan kepada keluarga, teman, atau rekan kerja sebagai wujud apresiasi.
Baca juga: Pekanbaru: Kota Pusaka Riau Berbudaya dan Modern dengan Angka Kemiskinan yang Rendah
Berikut ini Tim Pemuka Rakyat telah merangkum informasi tentang sejarah, perkembangan, makna hampers lebaran.
Makna Hampers Lebaran
Moordiati yang merupakan Dosen Sejarah Universitas Airlangga. Dahulu saat zaman kolonialisme Belanda, budaya berbagi bingkisan hanya dikirimkan ke kalangan tertentu. Hal tersebut karena adanya ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang terjadi masa itu.
Moordiati mengatakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno berbagi bingkisan adalah kegiatan yang masih tidak populer. Kemudian pada tahun 1980-an masyarakat luas baru memulai budaya berbagi bingkisan.
Baca juga: Mengenal Kota Saranjana, Kota Gaib di Kalimantan yang Viral hingga Diangkat Menjadi Sebuah Film: Lokasi, Penghuni dan Misteri
Menurut Moordiati menyampaikan bahwa awalnya memang makanan, tetapi kemudian isi parsel berubah seiring dengan perkembangan zaman. Ada yang berisi pakaian, barang pecah belah seperti cangkir, dan bunga.
Pada tahun 2000-an, budaya berbagi hampers menjadi kian populer di berbagai kalangan. Di tahun inilah penyebutan istilah bingkisan berubah menjadi hampers.
Moordiati juga mengungkapkan kepopuleran hampers menyebabkan terjadinya penyalahgunaan di masyarakat. Tahun 2005, Komis Pemberantasan Korupsi (KPK) menerapkan peraturan untuk tidak menerima hampers lebaran bagi para pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Alasannya adalah seringkali terjadi gratifikasi lewat pembagian hampers. Sampai sekarang peraturan tersebut masih berlaku sesuai dengan Surat Edaran (SE) KPK Nomor 1636IGTF.00.02/01/03/2024 tentang Pencegahan dan Pengendalian Gratifikasi di Hari Raya.
Baca juga: Sejarah dan Makna Jumat Agung, Kasih Yesus Kristus Bagi Umat Kristen
Moordiati menjelaskan bahwa pada mulanya, berbagi hampers merupakan bentuk ucapan terima kasih dan balas budi kepada penerima.
Namun, pada perkembangannya, makna hampers berubah menjadi wujud apresiasi dan penghargaan kepada orang lain, terutama selama perayaan-perayaan agama atau acara sosial. Makna tersebutlah yang menjadi tonggak awal budaya berbagi hampers saat lebaran.
Meskipun demikian, makna hampers telah berkembang menjadi simbol yang kompleks dalam masyarakat modern. Menurut Moordiati, hal tersebut terjadi seiring dengan perubahan budaya dan nilai-nilai sosial.
Kini, penggunaan hampers seringkali menjadi penanda status sosial, baik bagi pemberi maupun penerima. Pemberian hampers yang mewah atau eksklusif dapat menjadi cara untuk menunjukkan status atau kekayaan. Sementara itu, penerima hampers dapat menganggapnya sebagai pengakuan atas kedudukan sosial dalam masyarakat.
Sekarang hampers dimaknai sebagai status sosial. Semakin tinggi nilai hampers yang diberi atau diterima, bisa menjadi penanda tingginya status sosial pula.
Sehingga hampers tidak hanya menyimbolkan kedermawanan dan rasa terima kasih, tetapi juga mencerminkan dinamika kompleks dalam struktur sosial dan budaya di masyarakat.
Sebenarnya membagikan hampers bukanlah hal wajib dilakukan. Oleh karena itu hal ini disebut dengan tradisi.
Pada zaman yang serba mudah dan lebih modern kita bisa menemukan beragam hampers dan unik yang dijual selama bulan Ramadhan. Bahkan beberapa orang telah merencanakan apa isi hampers yang akan dibagikan.
Alasanya adalah karena ingin memberikan hampers yang terbaik dan pantas kepada para penerima.
Isi hampers pun tidak selalu makanan dan minuman, tetapi bisa juga pakaian, barang pecah belah dan lainnya yang dikemas menarik dengan kemasan yang kreatif, simple, dan modern.
Itulah informasi tentang sejarah, perkembangan, dan makna hampers lebaran yang telah dirangkum oleh Tim Pemuka Rakyat.***
Editor: Fredi A.