Sejarah dan Makna Jumat Agung Bagi Umat Kristen (Foto: Pemuka-Rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Hari yang dinantikan umat Kirsten akhirnya tiba pada 29 Maret 2024 ini.
Jumat Agung, yang diperingati pada hari Jumat sebelum Minggu Paskah, adalah hari penting dalam kalender Kristen.
Ini merupakan hari yang menandai penyaliban dan kematian Yesus Kristus di Golgota. Jumat Agung merupakan salah satu peristiwa paling sakral dalam agama Kristen.
Meskipun Jumat Agung secara khidmat memperingati penyaliban Yesus Kristus, Jumat Agung juga menyampaikan pesan harapan yang mendalam.
Hari ini mengingatkan umat Kristen akan pengorbanan kasih dan penebusan-Nya bagi umat manusia.
Baca Juga: Menggugah Selera dan Jangan Sampai Terlewat! Berikut 12 Makanan Natal Khas Indonesia yang Wajib Ada
Seperti apakah sejarah dan makna Jumat Agung?
Yuk, simak artikel berikut yang berhasil dirangkum oleh Tim Pemuka Rakyat mengenai Jumat Agung.
Sejarah Jumat Agung
Sejarah Jumat Agung berakar kuat pada tradisi dan teologi Kristen, menelusuri Peristiwa-peristiwa yang tertera dalam Perjanjian Baru di dalam Alkitab.
Menurut kepercayaan Kristen, Yesus Kristus ditangkap dan diadili dengan paksa oleh Kekaisaran Romawi dengan tuduhan penistaan agama dan penghasutan.
Walaupun tidak bersalah, dia dihukum mati dengan cara disalib, sebuah bentuk hukuman yang paling kejam yang dilaksanakan oleh Kekaisaran Romawi pada masa itu.
Baca Juga: Fakta Kapal Pinisi: Sejarah Singkat, Arti Nama, Jenis, Proses Pembuatan hingga Karakteristik
Yesus membawa salibnya sendiri ke tempat eksekusi, Golgota, yang juga dikenal sebagai Bukit Kalvari, tempat dia disalibkan bersama dengan dua penjahat.
Hari Jumat Agung menandai puncak pengabadian Yesus di dunia dan pelaksanaan rencana keselamatan manusia yang telah ditetapkan oleh Allah.
Makna Jumat Agung
Umat Kristen di seluruh dunia memperingati hari ini dengan penuh kesungguhan dan hormat, merenungkan penderitaan serta pengorbanan Yesus untuk menebus Dosa-dosa umat manusia.
Banyak gereja mengadakan ibadah khusus, termasuk liturgi, doa, pembacaan Alkitab, dan nyanyian pujian yang mengarah pada sengsara dan kematian Yesus.
Meskipun diwarnai oleh kesedihan, Jumat Agung juga dianggap sebagai hari harapan dan penebusan dalam keyakinan Kristen.
Baca Juga: Kisah Akhir Hidup Sultan Hamengkubowo V, Tewas di Tangan Selir Kesayangannya
Kematian Yesus di kayu salib dipandang sebagai persembahan penghapus dosa bagi umat Kristen.
Sementara itu, kebangkitan Yesus pada hari Minggu Paskah menandai kemenangan atas kematian serta menjanjikan kehidupan abadi bagi yang percaya.
Secara keseluruhan, Jumat Agung adalah momen krusial dalam iman dan ritual Gereja Kristen, mengingatkan akan pengorbanan Yesus dan kasih-Nya yang tak terbatas kepada manusia.
Perayaan ini tetap menjadi inti ibadah dan pengabdian Kristen.
Pasalnya, Jumat Agung menyatukan umat Kristen beriman dalam refleksi, doa, dan rasa syukur atas anugerah keselamatan melalui Yesus Kristus.
Baca Juga: Pekanbaru: Kota Pusaka Riau Berbudaya dan Modern dengan Angka Kemiskinan yang Rendah
Oleh sebab itu, ini merupakan hari yang paling mulia bagi umat Kristen.
Asal Usul Penyebutan Jumat Agung
Meskipun istilah "Jumat Agung" mungkin terdengar paradoks, ada banyak penafsiran yang mendalam tentang maknanya.
Jumat Agung disebut dengan istilah “Good Friday” dalam bahasa Inggris.
Istilah “good” (baik) dalam konteks ini diyakini berasal dari makna yang lebih tua dari "saleh" atau "suci".
Hal demikian merujuk pada hasil baik dari pengorbanan Yesus, yang membawa keselamatan dan janji hidup kekal bagi pengikutnya.
Baca Juga: Menyambut Imlek: Warna-Warni Kemeriahan Tahun Baru Cina
Terlepas dari asal katanya, Jumat Agung mencerminkan kemenangan kebaikan atas kejahatan dan harapan akan penebusan melalui kematian Yesus.
Tradisi Perayaan Jumat Agung
Selama berabad-abad, Jumat Agung telah dirayakan secara beragam oleh umat Kristen dari berbagai budaya.
Tradisi yang berkaitan dengan hari ini bisa mencakup berpuasa, pantang konsumsi daging, serta menghadiri prosesi keagamaan atau persembahan perjalanan Salib.
Perjalanan Salib merupakan prosesi yang mengharuskan peserta berjalan melalui serangkaian stasiun yang mewakili berbagai peristiwa di Jam-jam terakhir Yesus sebelum penyalibannya.
Selain itu, banyak umat Kristen menggunakan Jumat Agung sebagai kesempatan untuk melakukan tindakan pelayanan atau amal.
Baca Juga: Tradisi Kim: Kesenian Rakyat Minang yang Mempererat Silaturahmi dan Kebudayaan
Hal ini atas dasar mengikuti teladan Yesus yang tidak mementingkan diri sendiri dan kasih terhadap orang lain.
Di beberapa Negara, Jumat Agung dijadikan sebagai hari libur resmi.
Kebijakan ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada umat untuk merayakan hari tersebut dengan khidmat dan penghormatan yang mendalam.
Inilah sejarah dan makna Jumat Agung, hari yang penuh kemuliaan bagi umat Kristen.***
Editor: Fredi A.