Hadis hadis Rasulullah SAW seputar Riba (Foto: Pemuka Rakyat)
PEMUKA RAKYAT - Riba adalah salah satu larangan dalam syariat Islam. Bagi setiap muslim yang melakukan praktik riba berarti berbuat dosa besar. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT yang telah mengharamkan riba dan hadis hadis juga tegas mengharamkan riba. Berikut 12 sunnah seputar riba dan dan ancaman berenang di sungai darah hingga menjadi kera, lengkap dengan terjemahannya.
Pada praktiknya riba adalah perbuatan yang melebihkan atau menambah beban utang kepada penerima utang. Mengambil keuntungan dari memberi utang atau pinjaman kepada orang lain tegas dilarang dalam Islam karena akan menimbulkan kezaliman atau perbuatan tidak adil.
Dalam karyanya yang berjudul hidup bahagia tanpa riba Abu Abdirrahman Ali Khumais Ubaid menyebutkan peringatan Allah kepada para pelaku riba dan hadis hadis rasulullah seputar riba.
Rasulullah SAW telah memberitahukan tentang berbagai sifat dan keadaan orang yang melalukan praktek ribawi. Diantaranya adalah sebagai berikut dirangkum tim Pemuka Rakyat.
1. Riba adalah Kehancuran dan Kebinasaan
Rasulullah saw telah bersabda,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافلاتِ.
Artinya: Dari Abu Hurairah Nabi bersabda, "Jauhilah oleh kalian tujuh hal (dosa besar) yang membinasakan kalian. Mereka bertanya wahai Rasulullah, apa saja tujuh dosa yang membinasakan itu?. Rasul menjawab yakni menyekutukan Allah, sihir,membunuh jiwa yang Allah haramkan tanpa alasan yang haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita mu’min baik-baik yang lengah melakukan perzinaan." (Hadis Muttafaqun alaihi) (HR. al-Bukhari nomor hadis 6351).
Baca juga: Ayat Ayat Peringatan Allah Kepada Pelaku Riba Lengkap dengan Terjemahannya
Maka al-mubiqat adalah almuhlikat (yang menghancurkan), maksudnya adalah bahwa riba menyebabkan pelakunya menemui kehancuran di dunia dan di akhirat.
2. Riba lebih Parah dari pada Zina
Nabi saw bersabda,
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
Artinya: "Satu Dirham dari riba yang dimakan oleh seseorang dan ia tahu itu riba, maka lebih besar di sisi Allah daripada berzina tiga puluh enam kali." (HR. Imam Ahmad dan Ath Thabrani, lihat dalam Shahihul Jami' juz 1 Nomor hadis 3375).
Alangkah dahsyatnya hadis yang menakutkan ini, sebab jika satu dirham saja dari riba lebih parah daripada dosa zina yang bukan hanya sekali namun 36 kali, maka bagaimana lagi dengan orang yang memakan ribuan dan bahkan jutaan riba, demikian juga sebagaian orang lain yang berserikat dengan mereka dalam rib, membantu mereka, menolong dan mempermudah urusan pinjaman ribawi, menjadi pengurus atau minta diuruskan atau mewajibkan mereka untuk melakukan itu ataupun memberikan sanksi kepada mereka jika tidak mau menjalankannya.
Abu Abdirrahman Ali Khumais Ubaid pun berkomentar dalam hal ini. Menurutnya, sesungguhnya kita semua tidak boleh memaksakan kepada orang untuk melaksanakan kewajiban syar'i maka bagaimana kita berani mewajibkan mereka dengan perkara-perkara haram, Maha Suci engkau ya Allah, ini adalah sebuah kedustaan yang amat besar.
3. Semua yang Terlibat dalam Riba Diancam dengan Laknat
Nabi SAW bersabda,
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ.
Artinya: Allah melaknat orang yang memakan riba yang memberi makan dengannya, kedua saksinya dan penulisnya lalu beliau bersabda, "Mereka semua itu adalah sama saja." (HR. Muslim nomor hadis 1598)
Hadis sahih ini secaa tegas menjadi hujjah atas siapa yang membantu para pemakan riba. Rasulullah Saw menjadikan laknat kepada semua pihak yang terlibat dan Nabi beritahukan bahwa mereka itu adalah sama. Apalagi seorang penulis, saksi adalah satu sekutu maka bagaimanakah dengan orang yang mengurusinya atau orang yang sengaja menyebarkan dan memasang iklan untuk mengajak manusa kepada riba, yang menghancurkan atau ... kami memohon kepada Allah keselamatan dan penjagaan.
Satu hal yang perlu diperhatikan disini bahwa kalimat katib (penulis) yang terdapat dalam hadis adalah mencakup seluruh penulisan tatkala proses pengurusan akad riba, dan seluru penulisan yang terjadi setelah akad ini maka masuk dalam akad yang diharamkan juga (karena merupakan kelanjutannya).
4. Riba Mendatangkan Azab bagi Seluruh Umat
Nabi Saw bersabda,
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِيْ قَرْيَةٍ، فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ
Artinya: "Apalagi telah tampak perzinaan dan riba di suatu negeri, maka mereka berarti telah menghalalkan azab Allah untuk diri mereka." (HR. Ath Thabrani, al-Hakim, al-Baihaqi dan hadis ini ada di Shahihul Jami al-Albani juz 1 hadis nomor 679).
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Puasa Ramadhan Jatuh pada 23 Maret 2023
Subhanallah!. Sesungguhnya di masa ini hadis ini benar-benar terbukti, dimana telah banyak menyebar perzinaan dan riba, kita memohon kepada Allah agar menyelamatkan kita dari azab dan siksa-Nya.
5. Orang yang Mempraktekan Riba seakan-akan Menzinai Ibunya
Nabi Saw bersabda,
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
Artinya: "Riba itu memiliki tujuh puluhan pintu yang paling ringan adalah seperti seseorang yang menzinai ibunya sendiri sedangkan Riba yang paling besar Adalah apabila seseorang melanggar kehormatan saudaranya." (HR. Hakim 2259, hadis ini ada di Shahihul Jami al-Albani juz 1 hadis nomor 3541).
Jikalau pintu yang paling ringan dari riba adalah seseorang yang menzinai ibunya sendiri - na'uzubillah min dzalik, maka bagaimanakah dengan riba yang lebih besar lagi yang saat ini banyak digeluti oleh manusia.
6. Riba itu Sedikit Meskipun Terlihat Banyak
Rasulullah saw telah bersabda,
الربا وإن كثر فإن عاقبته تصير إلى قل
"Arriba wa in kasura fa in 'aqibatahu tasiru ila qalla"
Artinya: "Riba meskipun banyak namun akibatnya akan menjadi sedikit." (HR. al-Hakim, dalam Shahihul Jami al-Albani juz 1 hadis nomor 3542).
Hadis ini bersesuaian dengan firman Allah Ta'ala, "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah." Ini merupakan peringatan bagi pelaku riba, bahwasanya harta riba meskipun banyak pada suatu hari namun akhirnya dan penghujungnya adalah kehancuran dan kebinasaan. Dan ini dapat kita saksikan sendiri dalam kenyataan, para pelaku riba akan selalu diberi cobaan oleh Allah dengan di jauhkan dari berkah dalam harta yang dia peroleh, Allah selalu menguji mereka dengan musibah, penyakit tersebut untuk keperluan itu, mereka tidak merasakan nikmat dengan uang itu, atau bahkan mereka mengakhirkan mereka semua nanti pada hari kiamat dan ini tentu lebih dahsyat lagi.
7. Pelaku Riba Diceburkan di Sungai Darah
Nabi Saw bersabda,
أنّه أتاه ملكان فقالا له انطلق حتى اتيا به علي نهر من دم فيه رجل قائم على وسط الهر. أي يسبح في هذا النهر الذي هو من الدَمَّ. وعلي شط التّر رجل وبين يديه حجارة فأقبل الرجل الذى في النهر فإذا أراد أن يخرج رمى الرجل حجرًا في فيه فردّه حيث كان فجعل كلما جاء ليخرج جعل يرمي في فيه بحجر
Artinya: "Bahwasanya beliau didatangi oleh dua malaikat lalu mereka berkata, " Marilah ikut bersama kami, hingga akhirnya dua malaikat itu membawa beliau ke sebuah sungai darah, di dalam sungai tersebut ada seorang yang sedang berenang. Sementara itu di pinggir sungai ada orang lain yang menghadap ke bebatuan dan ia memandang ke arah orang yang berenang di tengah sungai. Jika orang yang di tengah sungai itu ingin keluar darinya maka laki-laki yang di pinggir kali melempari mulutnya dengan batu, sehingga ia kembali lagi ke tempat semula. Lalu Nabi Saw berkata, "Aku bertanya kepada dua malaikat tentang orang yang berada di sungai itu, maka mereka menjawab, "Adapun orang yang engkau datangi tadi yang berenang di sungai lalu mulutnya disumpa batu adalah pemakan riba." (HR. al-Bukhari).
Baca juga: Pertanyaan yang Sering Muncul Saat Seminar Proposal dan Sidang Skripsi
Dari hadis ini jelas sekali bagaimana kerasnya hukuman bagi orang yang memakan riba, yakni dia dilemparkan ke dalam sungai darah dan setiap dia akan keluar dari sungai tersebut maka dikembalikan lagi ke dalamnya dan demikian seterusnya, sementara di dunia dia mengira bahwa dirinya hidup dalam kenikmatan.
8. Riba dengan Syirik
Nabi Saw telah bersabda,
الربا بضع وسبعون بابا والشرك مثل ذلك
"Ar riba bi'un wa sab'unna baban wa syirik mislu dzalika"
Artinya: "Riba memiliki lebih dari tujuh puluhan pintu dan syirik juga demikian." (HR. al-Bazzar dan Ibnu Majah dan ia ada dalam Shahibut Targhib karya al-Albani juz 2 nomor 1852).
Maka perhatikanlah wahai saudara-saudaraku bagaimana rasulullah Saw telah menggabungkan antara riba dan syirik di dalam satu hadis. Ini menunjukan betapa besarnya bahaya riba.
9. Riba Pertanda Kiamat.
Nabi Saw bersabda,
بين يدي السّاعة يظهر الرّبا والرّنا والخمر
Artinya: "Menjelang kedatangan hari kiamat tampak (menyebar) riba, perzinaan dan khamar (minuman keras)." (HR. ath-Thabrani, lihat Shahibut Targhib wat Tarhib nomor 1861).
Rasulullah SAW telah menjadikan di antara tanda-tanda akan datangnya hari kiamat adalah munculnya riba.
10. Pelaku Riba telah Menghalangi Diri dari Ampunan Allah.
Rasulullah Saw telah bersabda,
إيَاكم والذنوب التي لاتغفر وذكرمنها أكل الرّبا
Artinya: "Jauhilah oleh kalian semua dosa-dosa yang tidak diampuni. Dan beliau menyebutkan salah satunya adalah memakan riba." (HR. ath-Thabrani dan hadis ini ada di Shahibut Targhib wat Tarhib nomor 1862).
Baca juga: Profil dan Biodata Marcus: Agama, Pasangan, Medsos, Hingga Perjalanan Karir
Maka dari hadis tersebut bukan berarti bahwa orang yang memakan riba itu meskipun sudah bertaubat dengan taubat nasuha, maka dia tetap tidak diampuni oleh Allah. Namun maksudnya adalah bahwa itu merupakan penjelasan tentang besar dan bahayanya memakan riba. Ini disebabkan karena sudah menjadi kesepakatan umat bahwa orang yang bertaubat dari dosanya maka Allah akan menerima taubatnya itu, baik berupa dosa kecil ataupun dosa besar, dan ini semua telah disebutkan dengan jelas di dalam kitabullah dan as-Sunnah.
11. Pelaku Riba Diancam akan Diubah Rupanya Menjadi Kera atau Babi.
Nabi Saw bersabda,
والذي نفسي بيده ليبيتن أناس من أمتي على أشر وبطر ولعب
ولهو فيصبحوا قردة وخنازير باستحلالهم المحارم وأكلهم الربا
Artinya: "Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh akan ada sekelompok orang dari umatku yang berada dalam keburukan, kesombongan, permainan dan kesia-siaan maka jadilah mereka itu kera dan babi-babi dengan sebab mereka menganggap halal apa-apa yang haram dan dengan sebab memakan riba." (Shahih at-Targib nomor 1864).
12. Rasulullah SAW Meletakkan Riba di Bawah Telapak Kakinya sebagai Perendahan dan Penghinaan Terhadap para Pelakunya dan Beliau Menganggapnya sebagai Perbuatan Jahiliyah.
Rasulullah SAW telah bersabda di dalam haji wada'
الأكل شيء من أمر الجاهلية تحت قدمي موضوع
وربا الجاهلية موضوع وأول ربا أصنع ريالا ربا العباس بن عبد ...
لمطلب فانه موضوع کنه.
Artinya: "Ketahuilah bahwa segala sesuatu dari perkara jahiliyah itu berada di bawah telapak kakiku, dan riba jahiliyah telah diletakan (dihapuskan) dan riba pertama kali yang aku letakkan (aku hapus) adalah riba kami, riba al-abbas bin Abdul Muthalib, semua itu telah dihapuskan." (HR. Muslim nomor 1218, bab haji Nabi SAW.
Imam an-Nabawi berkata dalam syarah hadis ini, "Adapun sabda Nabi SAW "Berada dibawag telapak kakiku" adalah merupakan isyarat penghapusan riba dan juga yang di maksud dengan meletakkan adalah menolak dan membatalkannya (menghapusnya).)".
Demikian 12 Hadis Hadis Seputar Riba dan Ancaman Berenang di Darah Hingga Menjadi Kera, Lengkap dengan Terjemahannya dirangkum tim Pemuka Rakyat.
Penulis: Nanang AD.
Editor: Zumrotun N.
