![]() |
Berikut Daftar 6 Pejuang yang Diberikan Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi (Foto: pemuka-rakyat.com) |
PEMUKA RAKYAT - Pemerintah akan memberikan gelar Pahlawan Nasional pada para pejuang Kemerdekaan Indonesia, tahun ini ada 6 pejuang yang dianugerahi gelar oleh Presiden Jokowi, siapa saja?
Setiap tahunnya pemerintah memang akan memberikan gelar pada para pejuang kemerdekaan Indonesia, untuk tahun ini ada 6 tokoh yang diberikan.
Menurut Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (GTK) RI, Mahfud MD mengatakan jika upacara penganugerahan gelar pahlawan sendiri dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo pada hari Pahlawan yang diperingati pada 10 November.
Mahfud MD sendiri sempat memberikan penjelasan terkait proses pengajuan calon Pahlawan Nasional yang dilakukan melalui Kementerian Sosial akan menerima usulan sejumlah nama dari pemerintah daerah.
Baca Juga: Fakta dan Sejarah Menarik Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata
Adapun pahlawan yang akan diberi anugerah gelar tersebut haruslah memenuhi beberapa syarat umum di antaranya sudah wafat, sudah berjuang, dan tidak berkhianat. Namun meski demikian syarat umum ataupun syarat khusus ditetapkan sepenuhnya oleh Presiden.
Penasaran siapa saja pejuang Kemerdekaan Indonesia yang diberi gelar oleh Presiden Joko Widodo? Simak penjelasannya berikut yang dirangkum oleh Tim Pemuka Rakyat.
Ida Dewa Agung Jambe
Ida Dewa Agung Jambe sendiri dikenal sebagai Raja Klungkung ke-2. Ia merupakan salah satu pejuang yang gugur saat berjuang melawan tentara Kolonial Belanda dalam Perang Puputan Klungkung pada 28 April 1908.
Perang Puputan Klungkung sendiri dikenal menjadi simbol perlawanan bagi warga Bali terhadap kolonialisme Belanda pada saat itu. Belanda sempat memulangkan keris pusaka Kerajaan Klungkung yang dirampas.
Pemulangan tersebut merupakan simbolis pengakuan serta penghormatan atas keberanian dan pengorbanan yang dilakukan oleh Agung Jambe untuk Bali.
Bataha Santiago
Bataha Santiago merupakan Raja Ketiga Manganitu di Sangihe. Bataha Santiago sendiri memimpin perlawanan warga Sangihe dalam melawan VOC yang bersekutu bersama raja-raja lokal di Sangihe. Bataha menjadi satu-satunya raja di Kepulauan Sangihe yang menolak menandatangani kerjasama dagang dengan VOC Belanda. Perjuangan Bataha sendiri berakhir tragis lantaran ia harus dieksekusi oleh Belanda.
Baca Juga: Simak Makna, Tujuan dan Tema Peringatan Hari Pahlawan 2023
KH Ahmad Hanafiah
KH Ahmad Hanafiah sendiri merupakan putra daerah Lampung sekaligus tokoh NU yang dikenal sebagai pejuang yang memimpin perlawanan atas agresi militer Belanda di Lampung pada 1947.
Perjuangan KH Ahmad Hanafiah sendiri tertuang dalam buku Biografi Perjuangan KH Ahmad Hanafiah dalam mempertahankan kemerdekaan di Lampung tahun 1945-1947.
Buku biografi tersebut ditulis oleh Prof Wan Jamaluddin serta penulis lainnya yang diterbitkan pada tahun 2022. Sosok KH Ahmad Hanafiah sendiri dikenal memiliki kemampuan unik yaitu berupa ilmu kebal saat melawan penjajah Belanda.
Selain dikenal sebagai sosok pejuang KH Ahmad Hanafiah juga dikenal sebagai tokoh agama, pemimpin pergerakan dan perlawanan fisik umat Islam di Lampung.
M. Tabrani dari Jawa Timur
M Tabrani merupakan seorang jurnalis pejuang bahasa asal Pamekasan, Madura. M Tabrani juga dikenal sebagai Bapak Bahasa Indonesia lantaran ia merupakan pelopor sekaligus Ketua Kongres Pemuda I pada 1926.
Kongres Pemuda I sendiri menjadi cikal bakal Sumpah Pemuda pada 1928. M Tabrani juga berperan sebagai seseorang yang mempopulerkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan nasional.
Baca Juga: Fakta Tentang Anwar Usman, yang Diberhentikan dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi
Ratu Kalinyamat dari Jawa Tengah
Ratu kalinyamat memiliki nama asli Retna Kencana ini merupakan Putri Sultan Trenggana yang berperan penting dalam melawan Portugis. Perlawanannya menunjukkan keberanian militer serta dedikasinya terhadap pendidikan dan kepemimpinan.
Ratu Kalinyamat bersama Johor mengirim pasukan ke Malaka pada tahun 1551. Kemudian pada tahun 1564-1565, Ratu Kalinyamat juga mengirim pasukan untuk membela Hitu. Selanjutnya pada tahun 1568, Ratu kembali mengirim pasukan ke Malaka dan keempat kalinya pada tahun 1574, Ratu Kalinyamat mengirim pasukan kembali ke Malaka.
Ratu Kalinyamat sendiri dipercaya untuk mendidik Pangeran Arya atau Pangeran Jepara yang merupakan Putra Sultan Hasanudin dari Banten. Ratu Kalinyamat meninggal pada tahun 1579, kemudian Pangeran Arya diangkat menjadi penguasa Jepara menggantikan Ratu Kalinyamat.
Baca Juga: Alasan Buton tidak Pernah Dijajah Belanda
KH Abdul Chalim
KH. Abdul Chalim Leuwimunding sendiri memiliki peran mobilisasi Laskar Hizbullah di Majalengka serta Cirebon. Ia juga berdedikasi pada pendidikan serta ekonomi.
KH Abdul Chalim Leuwimunding sendiri ikut bergerilya bersama para pejuang lainnya saat perang 10 November 1945.
Itulah daftar 6 Pejuang yang diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi***
Editor: Zumrotun N.