Kawasan Seribu Rumah Gadang yang Masih Kental dengan Adat dan Budaya Minangkabau (Foto: Pemuka-Rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Berikut lima fakta menarik yang dimiliki kawasan seribu rumah gadang yang merupakan kampung adat terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia pada tahun 2017 silam.
Bagi para pengunjung yang datang ke Solok Selatan dan bingung memilih tempat wisata, kawasan seribu rumah gadang merupakan salah satu tempat rekomended yang harus didatangi.
Tak hanya berlibur, para pengunjung juga dapat melakukan wisata budaya dan menambah wawasan mengenai adat dan kebudayaan masyarakat yang ada di sana. di kawasan tersebut, para pengunjung akan melihat bangunan-bangunan yang kental dengan budaya Minang.
Lantas apa saja hal menarik yang dapat dinikmati para pengunjung saat mendatangi kawasan seribu rumah gadang? Simak ulasan lima fakta menariknya yang telah berhaisl dirangkum oleh Tim Pemuka Rakyat berikut!
Baca Juga: Pasar Pengantin, Tradisi di Bulgaria
Lokasi
Kawasan yang sering juga disebut sebagai Nagari Seribu Rumah Gadang tersebut berada di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Berjarak sekitar 150 Kilometer dari Padang, Ibukota Sumatera Barat. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana sekitar empat jam perjalanan menggunakan.
Sepanjang perjalanan menuju kawasan seribu rumah gadang, pengunjung akan disugguhkan dengan pemandangan perbukitan yang indah dan hamparan perkebunan warga setempat yang menyejukkan.
Nama Tempat
Tempat wisata yang berada di Solok Selatan tersebut memiliki nama lengkap Kawasan Seribu Rumah Gadang Alam Suraambi Sungai Pagu. Hal tersebut lantaran lokasinya yang berada di Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Alam Surambi Sungai Pagu merupakan sebuah wilayah adat yang ada di Solok Selatan yang berdiri sejak masa Kerjaan Minangkabau Pagaruyuang.
Baca Juga: Catur Wedha, Budaya Jawa
Sejarah Nama Kawasan Seribu Rumah Gadang
Diketahui wilayah adat yang menjadi perkampungan masyarakat minang tersebut pertama kali dinamai sebagai Kawasan Seribu Rumah Gadang saat Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meutia Farida Hatta Swasono mengunjungi kawasan tersebut dan melihat banyaknya bangunan rumah gadang yang masih berdiri.
Masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut berasal dari suku yang berbeda-beda. Diantaranya suku Melayu, Kampai, Panai, Tigo Lareh, Sikumbang dan Koto Kaciak. Tiap suku memiliki rumah gadang untuk kaumnya.
Keberagaman suku tersebut menyimbolkan toleransi yang tinggi yang dimiliki oleh masyarakat setempat.
Menjadi Kampung Adat Terpopuler dan Lokasi Syuting Film
Nagari Seribu Rumah Gadang dinobatkan sebagai kampung adat terpopuler pada Anugerah Pesona Indonesia tahun 2017 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata. Mengalahkan Kampung Wisata Mangeman, Kabupaten Bantul dan Kete Keshu, Kabupaten Toraja Utara.
Tak hanya itu, kawasan wisata tersebut juga dijadikan lokasi syuting beberpa film layar lebar karena lokasinya yang apik dan masih sangat terjaga kekentalan budayanya. Salah satu film yang memilih kawasan tersebut sebagai lokasi syuting yaitu Di Bawah Lindungan Ka’bah yang dibintangi oleh Laudta Cynthia Bella.
Baca Juga: Mengenal Macam-Macam Perkawinan di Minangkabau
Tempat Wisata
Beberapa tempat wisata yang dapat dikunjungi saat datang ke kawasa seribu rumah gadang yaitu;
Menara Songket
Menara songket dibangun tahun 2019 dengan tinggi 32 meter, melebihi tinggi jam gadang yang ada di Bukittinggi. Para pengunjung dapat naik ke atas menara untuk melihat keindahan sekitar kawasan Nagari seribu Rumah Gadang.
Rumah Gadang Gajah Maram
Rumah gadang yang sudah dibangun pada tahun 1974 tersebut dapat digunakan sebagai spot foto bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan bangunan bersejarah tersebut.
Jembatan Kuning
Jembatan yang memiliki warna dominan kuning tersebut merupakan salah satu spot yang dijadikan tempat syuting film di Bawah Lindungan Ka’bah sehingga banyak wisatawan yang berburu foto di lokasi tersebut.
Surau Menara
Suaru menara merupaka surau pertama yang dibangun di Nagari Koto Baru. Surau merupakan tempat umat Islam melakukan ibadah. Memiliki tinggi sekitar13 meter, pengunjung harus menaiki tangga kayu yang sudah berusia ratusan tahun untuk dapat sampai ke puncak surau dan melihat pemandangan ratusan atap bagonjong rumah gadang.
Baca Juga: Sistem Matrilineal: Istilah - Istilah dalam Bahasa Minang
Itulah dia ulasan fakta menarik yang dimiliki Kawasan Seribu Rumah Gadang yang wajib dikunjungi saat berada di Solok Selatan.***
Editor: Fredi A.