Yuk Simak Prediksi Turunnya Hujan di Indonesia (Foto: pemuka-rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Desember sering dikatakan deres-derese sumber atau dalam bahasa Indonesia artinya deras-derasnya sumber. Maksud dari ungkapan tersebut adalah bulan Desember identik dengan musim hujan yang paling deras.
Namun, di akhir tahun 2023 ini, cuaca panas masih sangat mendominasi sejumlah wilayah di Indonesia. Banyak masyarakat yang mengeluhkan panasnya terik matahari di bulan Desember ini.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan bulan Desember tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat yang seharusnya sudah dapat menikmati hawa dingin, justru harus merasakan gerah setiap hari akibat cuaca yang sangat panas.
Tentunya, masyarakat bertanya-tanya terkait fenomena yang sedang terjadi saat ini. Banyak masyarakat yang merindukan kehadiran hujan di bulan Desember ini karena sudah tidak tahan dengan suhu panas yang sangat menyengat.
Lantas apa sih yang menjadi penyebab Desember tak kunjung hujan? Dan kapan hujan akan segera turun? Berikut Tim Pemuka Rakyat akan membantu menjawab pertanyaan masyarakat tersebut.
Penyebab hujan tak kunjung turun hingga pertengahan Desember 2023
Cuaca panas dengan suhu matahari yang terik di pertengahan bulan Desember 2023 ini dirasakan oleh sejumlah wilayah di Indonesia, terutama Jawa dan beberapa wilayah yang letaknya di sekitar selatan ekuator.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menerangkan iklim Indonesia dipengaruhi oleh dua samdera, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia dan dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia.
Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan bahwa Benua Asia merupakan benua yang paling berperan di musim penghujan ini. Hal tersebut karena angin yang memasuki wilayah Indonesia berasal dari Benua Asia yang membawa uap-uap air, sehingga turun hujan di Indonesia.
Oleh karenanya, beberapa wilayah yang di dekat Benua Asia, yaitu khatulistiwa ke utara diprediksi akan turun hujan terlebih dahulu sebelum natal. Sedangkan di wilayah Jawa dan sejumlah wilayah khatulistiwa ke Selatan belum terbentuk awan-awan hujan.
Baca juga: Indonesia Waspada Hujan Asam: Bagaimana Dampak Buruknya Bagi Kehidupan?
Dwikorita menjelaskan adanya fenomena yang memblokir masuknya angin yang membawa uap-uap air dari Asia menuju wilayah Indonesia bagian Selatan. Angin tersebut terblokir di sekitar Laut Cina Selatan dan Selat Karimata karena adanya sirkulasi siklonik.
Prediksi waktu turunnya hujan
Berbeda dengan wilayah khatulistiwa ke utara yang diprediksi akan turun hujan sebelum natal. Wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara diprediksi akan turun hujan setelah natal.
Prediksi tersebut dilihat dari satelit yang menunjukkan tidak adanya awan di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara hingga saat natal berlangsung.
Pengaruh blokir angin yang membawa uap-uap air di sekitar laut Cina dan Selat Karimata diprediksi semakin melemah setelah natal. Sehingga, wilayah khatulistiwa bagian selatan akan segera turun hujan sampai mencapai lebat bahkan ekstrem, terutama di awal tahun 2024.
Baca juga: Fakta Menarik Mengenai Gunung Slamet yang Statusnya Sedang Naik Menjadi Waspada
Wilayah yang telah mengalami musim hujan
Melalui akun Instagram resminya (@infobmkg), BMKG meneJawa Timur,rangkan bahwa sejumlah 52% dari Zona Musim Indonesia telah mengalami musim penghujan. Sedangkan sisanya, masih menunggu turunnya hujan. Tetapi, sejauh ini tidak ada daerah yang mengalami tidak ada hujan lebih dari dua bulan.
Pada tanggal 22 Desember 2023, BMKG mengumumkan sejumlah wilayah yang telah memasuki musim penghujan melalui akun instgramnya.
Dikutip dari akun instagram @infobmkg, wilayah tersebut antara lain, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung bagian barat, sebagian Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, beberapa wilayah di Jawa Timur, sejumlah wilayah di Kalimantan, Sulawesi Utara, beberapa wilayah di Sulawesi Tengah, beberapa wilayah di Sulawesi Barat, beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, sebagian Maluku Utara, Papua Barat, dan sebagian Papua.***
Editor: Zumrotun N.
