Harga Emas Antam dan USB kembali Naik Simak Penyebabnya (Foto: pemuka-rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Kenaikan harga emas Antam dan UBS belakangan ini menjadi sorotan utama dalam dunia ekonomi global.
Emas, sebagai logam mulia yang telah lama dianggap sebagai investasi aman, memiliki peran penting dalam menentukan arah pasar keuangan.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga emas Antam dan UBS termasuk ketidakpastian ekonomi global, inflasi, dan kondisi politik yang tidak stabil.
Investor cenderung mencari perlindungan di emas ketika terjadi gejolak ekonomi atau ketidakpastian politik, menyebabkan peningkatan permintaan dan kenaikan harga.
Baca juga: Mengungkap Keajaiban Bumi: Penemuan Sumber Minyak di Daerah Bekasi dan Indramayu
Keluaran logam mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami kenaikan pada 19 Desember 2023. Harga pecahan satu gram emas antam yaitu Rp. 1.118.000, harga emas antam naik Rp. 4000 dari harga cetak berada di Rp. 1.114.000 pada tanggal 18 Desember 2023
Harga buyback emas belum termasuk pajak di level Rp. 1.014.000 per gram, harga itu naik Rp. 4000 yang semula Rp. 1.010.000 per gram.
Harga emas batangan berat 0,5 gram Rp. 609.000, berat emas 1 gram Rp. 1.118.000, emas 5 gram Rp. 5.365.000, 10 gram Rp. 10.675.000, 25 gram Rp. 26.562.000, emas 50 gram Rp. 53.045.000, emas 100 gram Rp. 106.012.000, emas 250 gram Rp. 264.765.000, berat 500 gram Rp. 529.320.000, dan 1000 gram Rp. 1.058.600.000.
Sementara harga emas 24 karat UBS ukuran 0,5 gram di pegadaian yaitu Rp. 595.000, dan harga emas 24 karat 1 gram Rp. 1.114.000.
Logam mulia Antam dan UBS dijual di pegadaian dengan berat paling kecil adalah 0,5 gram dan paling besar 1.000 gram.
Kenaikan harga emas menjadi berita baik bagi para investor dan pemilik emas. Mereka yang telah berinvestasi atau memiliki emas sebagai bagian dari portofolio investasi mereka dapat mengalami pertumbuhan nilai aset mereka.
Emas, dengan sifatnya yang cenderung stabil dalam jangka panjang, menjadi pilihan menarik dalam menghadapi fluktuasi ekonomi dan pasar keuangan.
Negara-negara yang merupakan produsen emas, seperti Indonesia dengan emas Antam, akan merasakan dampak positif dari kenaikan harga emas.
Pendapatan dari ekspor emas akan meningkat, menghasilkan devisa yang lebih besar bagi negara. Hal ini dapat digunakan untuk memperkuat ekonomi, mengatasi defisit anggaran, atau digunakan untuk proyek-proyek pembangunan.
Baca juga: Profil dan Biodata Asadur Rahman Pengusaha dan Politisi Muda Gerindra
Kenaikan harga emas juga memberikan dorongan positif bagi industri pertambangan emas.
Perusahaan pertambangan emas akan melihat peningkatan keuntungan dan nilai aset mereka, yang dapat merangsang pertumbuhan investasi dalam eksplorasi dan produksi emas. Ini menciptakan peluang lapangan kerja dan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Emas sering dianggap sebagai penyelamat dalam masa krisis ekonomi. Ketika mata uang melemah atau kondisi ekonomi memburuk, emas tetap dianggap sebagai bentuk nilai yang stabil dan aman.
Oleh karena itu, kenaikan harga emas dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat dan ekonomi dari dampak negatif krisis ekonomi.
Kenaikan harga emas juga memberikan dampak positif bagi sektor perbankan, terutama bagi bank-bank yang memiliki kepemilikan emas.
Bank-bank dapat mengalami pertumbuhan nilai aset dan keuntungan, meningkatkan daya tahan mereka terhadap goncangan ekonomi dan meningkatkan kemampuan mereka untuk memberikan layanan keuangan.
Meskipun ada dampak positif, kenaikan harga emas juga membawa tantangan. Inflasi yang tinggi dan fluktuasi pasar dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.
Oleh karena itu, perlu kewaspadaan dari pihak berwenang, pelaku pasar, dan masyarakat untuk memastikan bahwa kenaikan harga emas berjalan sejalan dengan keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Itulah ulasan yang berhasil dirangkum oleh Tim Pemuka Rakyat tentang kenaikan emas Antam dan UBS ***
Editor: Zumrotun N.