![]() |
Korea Selatan Rencanakan Bebaskan Biaya Visa Elektronik Untuk Wisatawan (Foto: Pemuka-Rakuat.com) |
PEMUKA RAKYAT - Rencana besar yang dilakukan oleh Korea Selatan dengan memperluas manfaat visa untuk grup tur dan mengenalkan visa K-Culture dan visa "workcation" atau bisa diartikan bekerja sambil liburan.
Sebagaimana dikutip Pemuka-Rakyat.com (PR) yang diungkapkan pemerintah Korea Selatan pada Jumat (8/12) lalu untuk meningkatkan daya tarik 20 Juta Wisatawan Asing di Asia.
Langkah-langkah tersebut sampai saat ini masih diluncurkan untuk grup tur China pada rentang waktu September sampai Desember 2023. Adapun perluasan tersebut meliputi beberapa Negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Indonesia, sampai Filipina. Pendaftaran visa elektronik tersebut akan diperpanjang sampai tahun 2024 mendatang.
Pihak Korea Selatan juga mengenalkan K-Culture training visa dan digital nomad pada 2024 mendatang untuk memberikan daya tarik para wisatawan asing yang ingin mengetahui dan menjelajahi kebudayaan Korea Selatan.
K-Culture training visa ini memiliki target para wisatawan asing yang ingin mengetahui lebih dalam seputar budaya Korea dengan menyebar luaskan melalui Konten-konten serta mempelajari industri hiburan pada Negeri Gingseng tersebut.
Baca Juga: Mengenal Pohon Raksasa Kayu Putih Usia 700 Tahun di Tabanan Bali
Dengan Visa Digital Nomad yang diluncurkan pemerintah Korea Selatan, para wisatawan memiliki kesempatan untuk tinggal selama satu sampai dua tahun.
Fleksibilitas lainnya adalah para pemilik visa bisa terus bekerja pada tempat asal mereka dan mempromosikan budaya workaction yang mengacu dengan sistem pekerja remote atau jarak jauh dengan pariwisata.
Keuntungan lainnya juga mempermudah wisatawan untuk berbelanja dan perjalanan dengan mudah. Sistem pembayaran seluler juga dikenalkan Toko-toko yang memungkinkan para wisatawan yang datang bisa melakukan metode pembayaran sesuai dengan Negara mereka berasal.
Korea Selatan Luncurkan Aplikasi Mobilitasi
Pihak Korea Selatan juga telah mengembangkan aplikasi mobilitas ekslusif bagi para wisatawan asing yang reservasi menggunakan transportasi umum seperto kereta api, bus sampai taksi.
Versi Bahasa Inggris juga diluncurkan pada kolom navigasi untuk memudahkan para wisatawan untuk melakukan perjalanan. Selain itu, untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, pemerintah Korsel juga menerapkan visa pekerja migran E-9 khusus industri hotel dan resort.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Terbaru di Sumatera Barat, Wajib Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
Langkah-langkah yang dilakukan pihak Korsel ini untuk meningkatkan pendapatan pariwisata dengan nilai 24,5 Miliar Dolar Amerika pada Tahun 2024 mendatang.
Target yang dipasang tersebut telah melampaui industri Pariwisata di Korea Selatan pada 2019 ketika negara tersebut memperoleh 17,5 wisatawan asing yang menghasilkan pendapaan 20,7 Miliar Dolar Amerika.
Pemgumuman rencana komprehensif juga dilakukan pihak pemerintahan untuk melakukan percepatan pariwisata secara inbound. Hal tersebut diumumkan secara langsung oleh Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck Soo di Kota Selatan Gwangju ditengah-tengah pertemuan antar-kementrian.
Para rentang 2019 dan 2022, industri pariwisata di Korea Selatan mengalami penurunan sepertiga tenaga kerjanya. Penurunan tersebut pada angka 276 ribu menjadi 197 ribu pengunjung. Dampak penurunan pengunjung berimbas pada pendapatan pertahunnya. Penurunan tersebut dari 26,8 Triliun Won menuju 17,9 Triliun Won.
Kekosongan Tenaga Kerja pada Korea Culture and Tourism Institue
Pada Survei yang dilakukan oleh Korea Culture and Tourism Institute, bisnis akomodasi wisata di Korea Selatan masih mengalami kekosongan tenaga kerja sebesar 23 persen dan 60 persen dan membutuhkan waktu lebih dari 1 bulan untuk melakukan perekrutan tenaga kerja yang baru.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung Untuk Liburan Natal dan Tahun Baru
Korea Selatan pernah menerima lebih dari lebih dari 17 Juta Wisatawan Asing sebelum Pandemi melanda dan terjadi penurunan signifikan sampai menyentuh angka 970 Ribu wisatawan saja. September 2023 yang lalu menjadi titik balik Korea Selatan untuk membuat berbagai macam kebijakan dengan menarik 2 juta turis Tiongkok pada akhir 2023 yang lalu.
Untuk memulihkan industri Pariwiasata di Korsel, pihak pemerintah memberikan kebijakan dengan meringankan biaya visa elektroini dan pengembalian pajak belanja bebas bea untuk wisatawan yang berasal dari China.
Penekanan harga yang berlebihan juga dilakukan seperti harga penjualan yang tinggi pada industri pariwisata.
Uuntuk Turis China, Korsel Menerapkan Bebas Visa dan Pengembalian Pjak Belanja
Serangkaian inovasi tersebut dilakukan pemerintah korea selatan sampai pertumbuhan PDB tahunan menyentuh angka 0,16 persentase poin pada akhir 2023. Data tersebut didapat dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata di Korea Selatan.
Korea Selatan telah menjadikan China sebagai pasar utama untuk wisatawan hadir ke Negara gingseng tersebut. Hal tersebut menjadi bukti, karena China menyumbangkan 42 persen atau 6,02 juta wisatawan pada 2019 lalu.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Wisata Terbaru di Malang yang Wajib Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun
Rata-rata pengeluaran tersebut juga dibilang besar, karena mencapai 38 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan wisatawan asing dari berbagai Negara. Hal itu berkesinambungan juga dilakukan oleh Negara Tirai Bambu tersebut karena mencabut larangan tur kelompok ke Korea Selatan pada Agustus 2023 yang lalu.
Kebijakan tersebut dilakukan, setelah 6 tahun terkena sanksi ekonomi sebagai bentuk balasan terhadap sistem nti-rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) A.S. di Korea.
Pada Juli 2023, Turis china yang mengunjungi Korea Selatan mencapai 224.00 pengunjung. Untuk mencapai target tersebut, Korea Selatan harus menarik lebih dari 1,5 Juta wisatawan asing tersebut agar tercapai tujuannya pada paruh pertama tahun ini.***
Editor: Fredi A.