Mengenal Masjid Al Aqsa
PEMUKA RAKYAT - Masjid Al Aqsa merupakan bangunan yang dianggap suci bagi umat Islam maupun Yahudi.
Masing-masing memiliki makna dan sudut pandang yang berbeda terhadap masjid yang terletak di Palestina tersebut.
Bagi orang Yahudi, posisi masjid tersebut menghadap ke Tembok Barat yang merupakan tempat berdoa bagi mereka.
Mereka juga menyebutnya sebagai Temple Mount atau tempat suci yang Mulia yang didirikan oleh Raja Salomo 3000 tahun yang lalu.
Baca juga: Keutamaan dan Amalan Bulan Rajab serta Bulan Sya'ban: Kedua Bulan Mulia dalam Kalender Hijriyah
Jika dilihat dari sudut pandang umat Islam, Masjid Al Aqsa merupakan tempat tersuci ke tiga setelah Masjidil Haram (Mekah) dan Masjid Nabawi (Madinah).
Dalam sejarah penentuan kiblat, masjid yang berada di komplek Al Aqsa tersebut merupakan kiblat pertama sebelum akhirnya Ka’bah yang menjadi kiblat saat shalat.
Tak hanya itu, situs suci tersebut juga berkaitan dengan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Dalam peristiwa tersebut dikisahkan bahwa Rasulullah melakukan perjalanan dari Mekah ke Yerusalem (lokasi didirkan Al Aqsa) sebelum naik ke syurga dengan menunggangi Buroq.
Sementara Masjid Al Aqsa sendiri merupakan keseluruhan bangunan yang ada di komplek Al Aqsa.
Baca juga: Hukum Shalat dengan Shaf Bercampur Pria dan Wanita
Termasuk seluruh bangunan dan bagian yang ada di dalam dan di sekelilingnya seperti masjid Al Qibli (masjid Al Aqsa), masjid Buraq,masjid Marwani, Dome of the Rock, mushala, serambi, ruang shalat pintu Ar Rahma.
Juga terdapat tembok ratapan serta kuburan para nabi dan sahabat nabi.
Terdapat dua tempat suci bagi umat muslim di komplek tersebut, yaitu Mihrab Rahmah dan Dome of the Rock (kuubah batu) yang sangat identik dengan peristiwa Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW.
Kubah emas yang berada di atas Dome of the Rock tersebut merupakan kubah pertama dalam arsitektur umat Islam.
Mulanya kubah tersebut terbuat dari kayu yang dibangun oleh Khalifah Umayyah Abdul Mlaik bin Marwan yang kemudian dihias dengan lapisan emas oleh Suleiman, Sultan Turki Utsmaniyah ke-10.
Baca juga: 3 Amalan saat Tahun Baru Hijriah yang Bisa Dilaksanakan Umat Muslim
Historis yang sangat sakral itulah yang membuat membicarakan masjid Al Aqsa merupakan hal yang sangat sensitif selama konflik Palestine dan Israel yang masih memanas hingga kini.
Kendali atas masjid dan wilayahnya diserahkan secara resmi oleh Israel kepada Palestine setelah terjadinya perang enam hari pada 1967 silam.
Dengan kesepakatan bahwa orang Israel diperbolehkan mendatangi masjid tersebut dan mengizinkan agama lain seperti Kristen untuk berkunjung.
Bentrok mulai terjadi pada tahun 1996 saat dibangunnya terowongan di sekitar komplek Al Aqsa.
Warga Palestine menganggap hal tersebut merupaka sebuah pelanggaran. Karena hal itu, bentrok yang terjadi selama tig hari menewaskan sebanyak 80 orang.
Baca juga: Pandangan Hukum Islam Terhadap LGBT
Setelah berbagai konflik yang terjadi, kemudian pada awal tahun 2023 pihak Israel melakukan penyerangan secara tiba-tiba kepada warga Palestine yang tengah shalat di Masjid Al Aqsa.
Tak sampai disitu, aparat keamanan Israel juga menyerang warga Palestine yang hendak memasuki masjid pada 17 September 2023 lalu.
Puncaknya, 7 Oktober 2023 Hamas melayangkan serangan balasan berskala besar kepada Israel yang dinamakan sebagai Operasi Banjir Al Aqsa.
Menanggapi hal tersebut Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel menyatakan Operasi Pedang Besi sebagai balasan serangan yang mereka terima.
Diketahui hingga kini konflik keduanya masih memuncak dimana pihak Israel terus membantai dan memakan korban nyawa warga Palestine yang sudah tak terhitung lagi jumlahnya.
Sepanjang serangan yang mereka terima, umat Islam di Palestine rela bertaruh nyawa dalam melindungi dan mempertahankan Masjid Al Aqsa.
Itulah ulasan mengenai Masjid Al Aqsa yang merupakan situs suci dan sensitif selama konflik antara Palestine dan Israel.***
Editor: Zumrotun N.