Direktur Utama dan Direktur Keuangan PT Timah Tbk Jadi Tersangka Korupsi (Foto: Pemuka-Rakyat.com)
PEMUKA RAKYAT - Publik dikejutkan setelah nama suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi PT Timah Tbk.
Terlebih, banyak pujian yang dilontarkan Sandra Dewi terkait kebaikan suaminya tersebut.
Kasus korupsi ini ditaksir merugikan negara sekitar Rp271 triliun. Bahkan, ada yang kemudian menghitung berapa nominal dan waktu yang dibutuhkan untuk menabung sebanyak Rp271 triliun.
Jumlah ini juga mengalahkan rekor kerugian Negara dari korupsi Surya Darmadi senilai Rp78 triliun.
Nama Surya Darmadi santer dibicarakan setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana dan tindak pencucian uang.
Baca Juga: Siap-siap! Tarif PPN Akan Mengalami Peningkatan di Tahun 2025
Kerugian itu timbul akibat penyalahgunaan izin lokasi dan izin lokasi perkebunan seluas 37.095 hektare. Lokasinya di Kawasan Indragiri Hulu.
Surya Darmadi sendiri merupakan bos produsen minyak goreng, Palma.
Tidak hanya Harvey, dari 16 tersangka yang ditetapkan Kejagung, dua diantaranya merupakan petinggi nonaktif dari PT Timah.
Berikut profil keduanya dan jumlah kekayaannya yang berhasil dirangkum oleh Tim Pemuka Rakyat.
Mochtar Riza Pahlevi Tabrani
Mochtar Riza Pahlevi Tabrani lahir di Jakarta pada 25 Juli 1968.
Baca Juga: Aturan Baru Bea Cukai Soal Barang Bawaan Penumpang Pesawat Tuai Protes Netizen
Dia meraih gelar sarjana Geologi di Universitas Trisakti dan melanjutkan Program MBA di Cleveland State University.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 7 April 2016, Riza Pahlevi ditetapkan sebagai Direktur Utama PT Timah.
Selanjutnya, pada Desember 2021, Riza Pahlevi digantikan oleh Achmad Ardianto selama kurang dari dua tahun.
Achmad Ardianto kini telah menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Alam PT Aneka Tambang Tbk sejak pertengahan tahun lalu.
Riza Pahlevi memiliki sepak terjang cukup panjang di BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Baca Juga: Daftar Caleg Perempuan DPR RI dengan Suara Tertinggi di Pemilu 2024
Sebelumnya, Dia pernah berkarir di entitas holding pertambangan MIND ID dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN (kini Pertamina Gas Negara).
Di PGN, Riza Pahlevi menjabat sebagai direktur keuangan, komisaris PT Gas Energi Indonesia, serta Head of Corporate Finance dan Investor Relations PGN.
Menurut LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) per 26 Maret 2021, Riza Pahlevi memiliki kekayaan sebanyak Rp48,5 miliar.
Hampir separuh kekayaannya atau senilai Rp23,7 miliar berupa tanah dan bangunan yang berupa tanah dan bangunan.
Dari 6 tanah dan bangunan yang tercatat, lima diantaranya berlokasi di Jakarta. Satu lainnya di Kabupaten Lahat.
Baca Juga: Resmi Telah Dibuka, Ketahui Syarat dan Cara Daftar Penerimaan Polri 2024
Alat transportasi dan mesin yang dimiliki Riza Pahlevi semuanya adalah mobil dengan total Rp2,1 miliar.
Dari enam mobil yang dia miliki, yang paling mahal yaitu mobil Toyota Wellfire tahun 2017 yang Riza Pahlevi beli sendiri.
Harta bergerak lainnya yang dia punya senilai Rp4,8 miliar, sedangkan surat berharga sebanyak Rp9 miliar.
Nilai kas dan setara kas lainnya berjumlah Rp8,3 miliar serta harta lainnya Riza Pahlevi senilai Rp Rp400 juta.
Dari LHKPN tersebut, Riza Pahlevi tercatat tidak memiliki utang.
Baca Juga: Helena Lim Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Korupsi Timah
Emil Ermindra
Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Timah Tbk. Emil Ermindra diketahui memiliki karier mentereng di PT Bank Negara Indonesia Tbk selama 12 tahun 2 bulan.
Posisi Emil Ermindra terakhir di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah EVP Strategic Planning Division mulai Januari 2016 hingga April 2016.
Setelah itu, dia menduduki posisi baru di PT Rumah Sakit Bakti Timah pada Mei 2016 hingga September 2017 sebagai Kepala Komisioner.
Dengan jabatan yang sama, Emil Ermindra pindah ke PT Dik dan Perkapalan Air Kantung antara Mei 2016-Maret 2020.
Di waktu bersamaan, Ia juga menjabat sebagai Financial, HR and Gneral Affair Director (CFO & CHRO) di PT Timah pada April 2016 hingga April 2017.
Baca Juga: Daftar Anggota DPR Perempuan Partai Gerindra Periode 2024-2029
Selanjutnya, Emil Ermindra baru menjabat sebagai Chief of Financial Officer hingga Maret 2020.
Pasca diganti, Emil Ermindra menjabat sebagai Chief of Business Development Officer di Boomba Grup hingga sekarang.
Bomba Grup sendiri merupakan perusahaan yang bergerak investasi holding strategis.
Sejak tahun 2000 Bomba Grup, berekspansi ke sektor perkebunan, pertambangan, properti, kontraktor dan logistik di Provinsi Sumatera Selatan.
Lalu, berapa banyak kekayaannya? Melansir LHKP per 8 Desember 2021, nilai total kekayaannya sebesar Rp14,4 miliar.
Baca Juga: Prabowo larang Impor iPhone, Indonesia harus buka pabrik?
Ia tercatat hanya memiliki satu tanah dan bangunan seluas 290 m2/450 m2 di Jakarta Timur bernilai Rp2,6 miliar.
Sama halnya dengan Riza Pahlevi, Emil Ermindra hanya memiliki alat dan transportasi berupa mobil.
Dari 3 mobil yang Ia punya, semuanya bernilai di bawah Rp200 juta. Paling mahal Mercedes Benz tahun 2011 yang ditaksir nilainya mencapai Rp195.000.000.
Harta lainnya yang Emil Ermindra miliki adalah surat berharga yang nilainya mencapai Rp1,08 miliar. Kemudian, kas dan setara kas Rp10,2 miliar.
Berbeda dengan Riza Pahlevi, Emil Ermindra justru memiliki utang walau nilainya hanya sedikit yakni Rp15 juta.***
Editor: Fredi A.
