Sejarah di Balik Keindahan Alam Banda Neira

Sejarah di Balik Keindahan Alam Banda Neira
Banda Neira, Sepotong Surga dari Timur (Foto: Pemuka-Rakyat.com)

PEMUKA RAKYAT -
Banda Neira merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menyimpan pesona keindahan alam bak surga tersembunyi. 

Tak heran, pulau yang berada di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah ini mendapat julukan keindahan sepotong surga dari Timur.

Memiliki banyak destinasi wisata yang eksotis, Banda Neira telah dikenal masyarakat dari segala penjuru dunia. Layaknya permata yang tersembunyi, Banda Neira menjadi destinasi wisata yang diincar oleh banyak orang.

Akhir-akhir ini pesona keindahan alam Banda Neira sering muncul di media sosial. Para wisatawan yang berkunjung ke Banda Neira selalu memamerkan momen ketika mereka menikmati liburan di setiap destinasi wisatanya.

Indahnya lautan biru kehijauan ditambah background pegunungan yang megah mampu membuat setiap orang yang melihatnya berdecak kagum.

Baca Juga: 8 Universitas Tertua di Dunia, Peringkat Pertama Berada di Maroko

Banda Neira juga dikenal karena keindahan biota bawah lautnya. Hal ini tentu menjadi incaran pencinta wisata laut untuk berkunjung ke pulau tersebut.

Beberapa waktu lalu, banyak akun di media sosial TikTok yang viral karena mengunggah momen saat mereka bertemu dengan banyaknya Lumba-lumba di lautan biru yang jernih.

Momen tersebut merekam perjalanan mereka dengan menggunakan perahu di tengah laut diiringi oleh banyaknya Lumba-lumba yang berenang. Tak sedikit dari mereka yang terlihat menangis terharu saat menyaksikan pemandangan indah tersebut.

Di balik keindahan alamnya yang sangat megah, Banda Neira juga menyimpan sejarah yang tak kalah menakjubkan. Berikut Tim Pemuka Rakyat rangkumkan sejarah Banda Neira.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Ide Liburan Akhir Tahun di Bali Selain Pantai yang Dijamin Seru dan Wajib Dikunjungi

Pusat Rempah-rempah yang Diperebutkan Negara Eropa

Rempah-rempah menjadi komoditas bernilai tinggi layaknya emas, sehingga banyak menjadi incaran dan sering diperebutkan sejak abad 16.

Sebelum abad 15, kepulauan Banda sendiri memang sudah terkenal sebagai daerah produsen buah Pala.

Menjadi daerah yang dianggap sebagai pusat Rempah-rempah, terutama pala, Kepulauan Banda menjadi ajang perebutan Negara-negara Eropa.

Belanda berusaha untuk menaklukan Banda agar dapat mencapai tujuannya dalam memonopoli perdagangan rempah dunia.

Pada tahun 1621, Gubernur Jendral Belanda Hindia ke-empat, Jan Pieterszoon Coen, memimpin pembantaian yang dilakukan Belanda terhadap masyarakat Banda. Penduduk Banda yang awalnya berjumlah 14.000 jiwa menjadi 480 jiwa karena pembantaian tersebut.

Baca Juga: Sejarah Irisan Semangka, Jadi Simbol Perlawanan Palestina

Di sisi lain, pada tahun 1616, Inggris tiba di Pulau Run dan melakukan kontrak dagang yang berisi Inggris membeli Rempah-rempah pada penduduk setempat. Hingga akhirnya Inggris menyatakan Pulau Run sebagai daerah Koloninya.

Mendengar akan hal tersebut, Belanda yang telah menguasai Maluku tidak tidak rela melepas Pulau Run. Akibatnya Belanda dan Inggris menyatakan perang.

Ujung dari perebutan tersebut, mereka mengangkat bendera putih pada 31 Juli 1667 dan menandatangani perjanjian Breda, di Kota Breda, Belanda. Perjanjian tersebut berisi Inggris harus meninggalkan Pulau Run dan Belanda menyerahkan Pulau Manhattan kepada Inggris sebagai gantinya.

Tempat Pembuangan Tokoh Pejuang Indonesia

Pada awal abad ke-20, Banda Neira menjadi penjara sekaligus surga bagi para tahanan politik zaman Hindia Belanda.

Beberapa tokoh besar juga pernah di asingkan di Banda Neira. Tokoh tersebut antara lain, Sutan Syahrir, Mohammad Hatta, Cipto Mangunkusumo, Iwa Kusumasumantri.

Baca Juga: Fakta Kapal Pinisi: Sejarah Singkat, Arti Nama, Jenis, Proses Pembuatan hingga Karakteristik

Pada tahun 1932, Sutan Syahrir bergabung dan menjadi ketua dalam Partai Nasional Indonesia (PNI baru). Namun, partai tersebut dianggap radikal oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Sehingga Sutan Syahrir ditangkap dan dipenjarakan di Boven Digoel. Kemudian diasingkan di Banda Neira, tepatnya di Jalan Said Tjong Baadillah, Kelurahan Nusantara.

Sekitar tahun 1935, Bung Hatta diasingkan di Banda Neira karena menolak masuk kalangan Sosialis Merdeka dan dituduh kurang konsisten. Rumah pengasingan Bung Hatta terletak di Jalan Dr. Rehatta, Nusantara.

Pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 1927, Cipto Mangunkusumo telah lebih dulu diasingkan di Banda Neira dengan tuduhan ikut serta dalam pemberontakan. Rumah pengasingan Cipto Mangunkusumo terletak di Jalan Pendidikan, Kelurahan Dwiwarna.

Iwa Kusumasumantri juga diasingkan di Banda Neira karena tulisannya yang kritis di Koran Matahari Indonesia. Rumah pengasingan Iwa Kusumasumantri terletak di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Dwiwarana.

Baca Juga: Profil dan Sejarah Kota Muntilan yang Disebut Sebagai Kota ‘M’ dalam Serial Gadis Kretek

Selama masa pengasingan, Tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan tersebut mendirikan sekolah untuk anak-anak di Banda Neira.

Rumah-rumah pengasingan yang manjadi tempat tinggal mereka menyimpan nilai sejarah yang penting. Dari sana dapat dilihat Jejak-jejak perjuangan dan semangat kemerdekaan yang terus hidup.***

Penulis: Yantika Nur Cahyati.
Editor: Fredi A.

Bagikan :

Nama

Biografi,1021,Ekonomi,55,Entertainment,329,Gaya Hidup,296,Headline,112,History & Culture,56,Internasional,276,Kesehatan,59,Khazanah,51,Nasional,491,Olahraga,300,Oto & Tekno,41,Pendidikan,40,ã…¤Headline,46,
ltr
item
PemukaRakyat.com: Sejarah di Balik Keindahan Alam Banda Neira
Sejarah di Balik Keindahan Alam Banda Neira
Sejarah di Balik Keindahan Alam Banda Neira
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBPamP-WZh4K_lv8ktAqDzTUr3YGlpqMVOlFwU-96E2nhCY7cMJotp6Jt8qxeVboJZWeUjU8P_jPbj3q48kv4UwxAk6ODNJAxFqeO3pXBzN9U1YH7ru9DimOEX5tyugkgKUd7YzvxmNxFr5CAN9MzcHv_K-TRWNtMCuLlY4XmZ6XL7fHlAgUP5JJeXut0q/s16000/Sejarah%20di%20Balik%20Keindahan%20Alam%20Banda%20Neira.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBPamP-WZh4K_lv8ktAqDzTUr3YGlpqMVOlFwU-96E2nhCY7cMJotp6Jt8qxeVboJZWeUjU8P_jPbj3q48kv4UwxAk6ODNJAxFqeO3pXBzN9U1YH7ru9DimOEX5tyugkgKUd7YzvxmNxFr5CAN9MzcHv_K-TRWNtMCuLlY4XmZ6XL7fHlAgUP5JJeXut0q/s72-c/Sejarah%20di%20Balik%20Keindahan%20Alam%20Banda%20Neira.png
PemukaRakyat.com
https://www.pemuka-rakyat.com/2023/12/sejarah-di-balik-keindahan-alam-banda.html
https://www.pemuka-rakyat.com/
https://www.pemuka-rakyat.com/
https://www.pemuka-rakyat.com/2023/12/sejarah-di-balik-keindahan-alam-banda.html
true
6153842826875328261
UTF-8
Memuat Semua Berita Tidak ditemukan berita apapun Lihat Semua Baca Lebih Banyak Balas Batal balas Hapus Oleh Halaman Utama Halaman Berita Lihat Semua Disarankan untuk Anda Kategori Arsip Cari Semua Berita Tidak ditemukan berita yang sesuai dengan permintaan Anda Kembali ke Halaman Utama Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ menit yang lalu 1 jam yang lalu $$1$$ jam yang lalu Kemarin $$1$$ hari yang lalu $$1$$ minggu yang lalu lebih dari 5 minggu yang lalu Pengikut Ikuti Konten Premium ini Terkunci Langkah 1: Bagikan ke Social Media Langkah 2: Tekan Link pada Social Media Anda Salin Semua Kode Pilih Semua Kode Semua Kode Tersalin pada Papanklip Anda Tidak dapat menyalin kode / teks, silahkan tekan [CTRL]+[C] (atau CMD+C pada Mac) untuk menyalin Tabel Konten